Istana: Jokowi Tak Pernah Tersinggung dengan Kritik Mahasiswa

Hal ini disampaikan Faldo menanggapi soal sejumlah mahasiswa ditangkap saat Presiden Jokowi berkunjung ke kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Senin 13 September 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Sep 2021, 08:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers tentang pengembangan dan pembuatan vaksin COVID-19 harus ikuti prosedur dan kaidah ilmiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Sekeretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini menyebut bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak pernah merasa tersinggung terhadap kritik yang diberikan mahasiswa. Namun, dia menilai penyampaian kritik seharusnya bisa dilakukan dengan cara yang biasa saja.

Hal ini disampaikan Faldo menanggapi soal sejumlah mahasiswa ditangkap saat Presiden Jokowi berkunjung ke kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Senin 13 September 2021. Mereka diamankan setelah membentangkan poster di tepi jalan ketika orang nomor satu di Indonesia itu melintas.

"Harusnya biasa saja, Presiden tidak akan pernah merasa tersinggung atau baper sama kritik mahasiswa. Pasti aspirasi tersebut menjadi pertimbangan dan bahan pemikiran bagi pemerintah. Ini negara demokrasi," jelas Faldo kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).

Dia mengatakan aparat keamanan di lapangan sudah memiliki berbagai standar dalam pengamanan Presiden. Terlebih, saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19 yang berpotensi besar terjadi kerumunan saat Jokowi melalukan kunjungan kerja.

"Aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif. Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi," katanya.

Sebelumnya, para mahasiswa membentangkan poster saat Jokowi hendak memasuki kampus Kentingan untuk menghadiri pertemuan dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Auditorium Fakultas Kedokteran.

Menjelang kedatangan Jokowi, para mahasiswa memang berada di lokasi Jalan Ir Sutami, yang merupakan jalur utama menuju kampus. Mereka berbaur di tengah-tengah warga yang ingin menyaksikan Presiden melintas.

Selain mengamankan pendemo, petugas juga menyita beberapa poster. Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak tampak turut memeriksa warga yang berada di sekitar lokasi. Dia meminta warga tidak berkerumun di sekitar pintu gerbang UNS.


7 Mahasiswa Ditangkap

Ada sekitar 7 mahasiswa dimasukkan ke dalam mobil. Mereka lalu dibawa ke Mapolresta Surakarta. Mantan Kapolres Karanganyar itu enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang menanyainya tentang kejadian itu.

Sementara itu, Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNS Zakky Musthofa membenarkan adanya penangkapan tersebut. Ia membantah jika para mahasiswa melakukan demo. Menurutnya, mereka hanya sekadar menyambut dan menyampaikan aspirasi.

"Kami ini hanya ingin menyambut Presiden dan sedikit menyampaikan aspirasi melalui poster. Kata-katanya kan biasa saja. 'Pak Jokowi tolong benahi KPK dan lainnya', ujar Zakky saat dihubungi wartawan.

Menurut Zakky, pihaknya masih akan memantau perkembangan para mahasiswa yang diamankan. Dia memperkirakan ada sekitar 6 hingga 7 rekannya yang dibawa petugas.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya