Bursa Saham Asia Beragam Jelang Rilis Data Inflasi AS

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Selasa, 14 September 2021 jelang rilis data inflas AS pada Agustus 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Sep 2021, 08:43 WIB
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik  bervariasi pada perdagangan Selasa pagi (14/9/2021). Hal ini terjadi seiring investor mencermati data ekonomi jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2021.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,35 persen, indeks Topix melonjak 0,37 persen. Indeks Korea Selatan Kospi melambung 0,53 persen. Di Australia, indeks ASX 200 susut 0,14 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendaki 0,08 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa pekan ini.

Di Amerika Serikat, indeks Dow Jones melonjak 261,91 poin ke posisi 34.869,63. Indeks S&P 500 menanjak 0,23 persen menjadi 4.468,73.

Indeks Nasdaq melemah ke posisi 15.105,58. AS akan rilis data inflasi Agustus 2021 pada Selasa pekan ini. Inflasi diharapkan melambat pada Agustus 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Indeks Dolar AS

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Indeks dolar AS berada di posisi 92,62, setelah berada di atas 92,7. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,98 per dolar AS. Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak berjangka Brent naik 0,14 persen menjadi USD 73,61 per barel. Harga minyak berjangka AS menguat 0,26 persen menjadi USD 70,63 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya