Top 3: Sarana Meditama Borong Saham RSGK Senilai Rp 287,83 Miliar

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Selasa, 14 September 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 14 Sep 2021, 09:04 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) telah menyelesaikan pembelian saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) senilai Rp 287,83 miliar.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa, Perseroan membeli 167,34 juta saham RSGK dengan harga Rp 1.720 per lembar saham. Dengan demikian, Perseroan kini memegang 171.851.000 saham atau setara 18,49 persen saham RSGK. Naik signifikan dari semula yang hanya 4.511.000 saham atau sekitar 0,49 persen.

"Tanggal transaksi pada 9 September 2021 dengan tujuan investasi jangka panjang, dan status kepemilikan saham langsung," ujar manajemen SAME, Senin, 13 September 2021.

Artikel Sarana Meditama Borong Saham RSGK Senilai Rp 287,83 Miliar menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Selasa (14/9/2021):

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1.Sarana Meditama Borong Saham RSGK Senilai Rp 287,83 Miliar

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) telah menyelesaikan pembelian saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) senilai Rp 287,83 miliar.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa, Perseroan membeli 167,34 juta saham RSGK dengan harga Rp 1.720 per lembar saham. Dengan demikian, Perseroan kini memegang 171.851.000 saham atau setara 18,49 persen saham RSGK. Naik signifikan dari semula yang hanya 4.511.000 saham atau sekitar 0,49 persen.

"Tanggal transaksi pada 9 September 2021 dengan tujuan investasi jangka panjang, dan status kepemilikan saham langsung," ujar manajemen SAME, Senin, 13 September 2021.

Berita selengkapnya baca di sini


2.Dirut BRI: Holding Ultra Mikro Beri Kepastian Sumber Pertumbuhan Perseroan

Dirut BRI Sunarso

Pemerintah resmi mengalihkan saham yang dimiliki di PT Penanaman Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Hal ini sekaligus menandai lahirnya holding ultra mikro (UMi).

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, terbentuknya holding ultra mikro ini memberikan kepastian bagi pemegang saham Perseroan terkait sumber pertumbuhan di BRI.

Dia menuturkan, kepastian ini menjadi penting lantaran pemegang saham pada umumnya ingin investasinya memberikan imbal hasil yang besar di masa mendatang, sesuai kinerja perusahaan yang terus tumbuh.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Cicil Utang ke BNI, PSAB Jajaki Tawarkan Aset kepada Investor

Tumpukan uang kertas pecahan rupiah di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT J Resources Nusantara (JRN), anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) diketahui memiliki sejumlah fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI (BBNI). Dalam keterbukaan informasi Bursa, pihak BNI mengkonfirmasi fasilitas pinjaman tersebut.

"Benar, BNI bersama dengan beberapa bank lain sebagai kreditur, telah memberikan kredit sindikasi pada J Resources Nusantara untuk pengembangan usaha pertambangan,” ujar Corporate Secretary BNI, Mucharom, ditulis Senin, 13 September 2021.

Secara rinci, pihak PSAB menjelaskan pada 12 April 2019, PT J Resources Nusantara (JRN), anak perusahaan Perseroan, dan BNI menandatangani Secured Facilities Agreement untuk sejumlah fasilitas pinjaman. Antara lain, fasilitas A sebesar USD 96.529.388 dengan jangka waktu 59 bulan sejak 16 April 2019, atau jatuh tempo pada 16 Maret 2024.

Berita selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya