Topan Chanthu Semakin Agresif, Kini Diprediksi Menuju Taiwan dan China Selatan

Chanthu diperkirakan akan menjadi topan terkuat yang melanda Taiwan atau China.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2021, 15:56 WIB
Suasana di persimpangan Shanghai, China, Selasa, 14 September 2021 saat Topan Chanthu bergerak ke pantai daratan setelah membawa hujan lebat dan angin ke Taiwan (AP Photo)

Liputan6.com, Hong Kong - Sebuah topan menuju Taiwan dan pantai selatan China bergerak semakin cepat dan kuat menjelang ketibaannya yang diprediksi akhir pekan ini.

Topan Chanthu semakin cepat dalam 36 jam terakhir, dari topan tropis, menjadi topan yang parah, menurut Pusat Peringatan Topan, dengan kecepatan angin maksimum hingga 233 kilometer per jam (145 mil per jam).

Melansir dari laman CNN, Selasa (14/9/2021), Kemungkinan Topan Chanthu akan berkembang menjadi topan super dalam beberapa jam mendatang.

Melihat lintasan badai, masih tak dapat dipastikan apakah Topan Chanthu akan melewati Taiwan terlebih dahulu sebelum menghantam China selatan atau tidak.

Bagaimanapun, pada kecepatan topan saat ini, diperkirakan akan tiba di Taiwan atau China pada Sabtu atau Minggu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Memperburuk Banjir di China

Bus dan pesawat diparkir di landasan setelah semua penerbangan dibatalkan di Bandara Internasional Pudong di Shanghai, China (25/7/2021). Topan In-fa diperkirakan akan bergerak ke utara-barat laut China dan masuk hingga ke pedalaman. (AP Photo/Andy Wong)

Topan Chanthu hanya salah satu dari diua sistem cuaca yang melintasi Pasifik Barat.

Badai Tropis Parah Conson tiba di Filipina pada Senin (13/9) malam dan akan melewati negara itu sebelum menuju utara ke Pulau Hainan, China.

Mengingat bahwa kecepatan angin Badai Conson mencapai 112 kpj (70 mph). Menurut CNN Filipina, sinyal peringatan telah diberi.

Topan Chanthu diperkirakan akan menjadi badai terkuat yang melanda Taiwan atau daratan China setelah Topan In-fa pada Juli, yang memperburuk banjir yang sudah parah di China.

Totalnya kerugian yang dialami China akibat topan dan banjir menurut media pemerintah mencapai lebih dari $ 14 miliar (199,5 triliun rupiah).

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya