Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 hingga 4 Jawa-Bali hingga 20 September mendatang.
Bersamaan dengan itu, Luhut menyoroti pelaksanaan PPKM di sejumlah wilayah. Di Bali misalnya, ada sejumlah catatan darinya terkait perayaan agama. Guna mencegah kluster baru terjadi, Luhut meminta jumlah peserta dapat ditekan.
Advertisement
Terkait adanya penurunan kasus harian positif Covid-19 seiring kebijakan PPKM diperpanjang, Menteri Luhut meminta masyarakat tidak terlalu euforia dan tetap disiplin pada protokol kesehatan (prokes).
"Penurunan level PPKM di berbagai kota menyebabkan euforia dari masyarakat yang tidak disertai protokol kesehatan, implementasi PeduliLindungi. Hal ini cukup berbahaya karena dapat mengundang gelombang berikutnya, dari gelombang Covid-19," kata dia dalam konferensi pers, Senin, 13 September 2021.
Berikut merupakan deretan permintaan Menko Luhut di berbagai wilayah usai PPKM Jawa Bali diperpanjang dihimpun Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
1. Minta Warga Jateng Waspada Kasus Kematian Covid-19 Meningkat
Seiring kebijakan PPKM Jawa Bali diperpanjang, Menteri Luhut mengingatkan masyarakat Jawa Tengah agar mewaspadai tren peningkatan angka kematian pasien Covid-19 yang terjadi di sana.
"Selain itu dapat disampaikan juga bahwa perlu kewaspadaan kita semua sekali lagi," kata dia dalam konferensi pers daring, Senin, 13 September kemarin.
Menurutnya, terjadi tren kenaikan angka kasus positif dan kematian pasien Covid-19 di sejumlah wilayah Jawa Tengah. Seperti yang terjadi di Kabupaten Semarang dan Sukoharjo.
"Terdapat peningkatan kasus konfirmasi atau angka kematian di beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Semarang," jelas Luhut.
Advertisement
2. Peserta Perayaan Agama di Wilayah Bali Dikontrol
Meski protokol kesehatan seperti menggunakan masker di Bali mencapai lebih dari 95 persen, namun, Luhut meminta peserta perayaan agama bisa dikontrol untuk mencegah klaster baru Covid-19.
"Tapi ada perayaan keagamaan yang berlebihan. Hendaknya dikontrol supaya pesertanya tidak terlalu banyak yang bisa menimbulkan klaster baru," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (13/9/2021).
Adapun, dengan masuknya Bali ke level 3, maka hanya ada 3 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang masuk kategori PPKM Level 4.
"Pemerintah akhirnya berhasil menurunkan Provinsi Bali menjadi level 3. Pada hari ini jumlahnya berkurang menjadi 3 kabupaten/kota saja," jelas Luhut.
3. Minta Pemda Jawa Barat Tegas Jalani PPKM
Koordinator PPKM Jawa-Bali itu juga turut menyoroti mobilitas yang terjadi di Pantai Pangandaran, Jawa Barat yang kondisinya ramai dipenuhi warga meskipun suasana sedang diberlakukan PPKM.
Hal ini menurutnya akan berdampak akan penyebaran kasus Covid-19 dari luar daerah.
"Di beberapa wilayah terjadi peningkatan mobilitas yang cukup masif. Utamanya terjadi di beberapa lokasi wisata seperti Pantai Pangandaran yang dipenuhi oleh pengunjung dari Bandung Raya, Tasikmalaya, dan Jabodetabek, sehingga berpotensi untuk terjadi penyebaran kasus impor (kasus Covid-19) bagi daerah tersebut," jelas Luhut.
"Hal tersebut diperparah karena lemahnya protokol kesehatan yang diterapkan," sambung Menko Marves tersebut.
Selain itu, Menteri Luhut juga menyoroti soal penuhnya hotel di Pangandaran yang berpotensi melanggar aturan. Karena itu, dia meminta Pemda setempat tegas menegakan aturan PPKM serta pelanggarannya.
"Untuk itu pemerintah pusat terus mendorong agar pemerintah daerah (pemda) memahami dan mengawasi kondisi ini dan melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk pengabaian peraturan mengenai PPKM ini," jelas Luhut.
Advertisement
4. Minta Masyarakat Tak Euforia dengan Turunnya Level PPKM
Luhut juga meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan tak melakukan euforia dengan menurunnya level PPKM di daerah masing-masing.
Luhut menyatakan adanya situasi Covid-19 yang membaik begitu cepat di wilayah Jawa Bali menyebabkan penurunan level PPKM yang lebih cepat dibandingkan dengan perkiraan.
"Di sisi lain, kecepatan vaksinasi dan implementasi peduli lindungi serta protokol kesehatan masih tertinggal," ucap dia.
Luhut mengingatkan, saat ini Indonesia tengah menghadapi Covid-19 varian Delta yang penularannya lebih cepat.
"Dapat disampaikan juga bahwa perlu kewaspadaan kita semua sekali lagi, karena terdapat peningkatan kasus konfirmasi atau angka kematian di beberapa wilayah di Jawa Tengah," kata dia.
Deni Koesnaedi