Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para rektor perguruan tinggi menambah mata kuliah pilihan untuk menampung bakat mahasiswa. Jokowi mengatakan perguruan tinggi harus mampu mengembangkan talenta para mahasiswa.
Menurutnya terkadang ada mahasiswa merasa program studi atau jurusannya tak sesuai dengan talenta yang dimiliki. Dengan ditambahnya mata kuliah pilihan, maka mahasiswa tak perlu pindah-pindah jurusan apabila mengalami ketidakcocokan dengan talentanya.
Advertisement
"Solusinya apa? Bahwa seorang mahasiswa itu tidak perlu pindah prodi (program studi), pindah jurusan atau pindah fakultas seperti yang saya sampaikan, untuk mengejar yang tidak pas tadi," kata Jokowi saat berpidato di Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/9/2021).
"Tapi berilah kesempatan mahasiswa untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. Ini yang harus kita fasilitasi, perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus," sambungnya.
Jokowi pun menilai para mahasiswa saat ini harus mampu memahami berbagai ilmu pengetahuan seperti, Matematika, Statistika, Ilmu Komputer, hingga bahasa asing. Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat perubahan semakin cepat terjadi.
"Sekali lagi, fasilitasi mahasiswa sebesar-besarnya untuk mengembangkan talentanya yang belum tentu sesuai pilihan program studi, jurusan, maupun fakultas. Karena kita ingat pilihan prodi, jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta," jelasnya.
Jokowi menyebut ketidakcocokan talenta dengan program studi yang diambil terkadang baru dirasakan mahasiswa saat memasuki perkualiahan. Hal ini terbukti dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi yang bekerja tak sesuai program studinya.
Beri Mahasiswa Kemerdekaan Belajar
Dia pun mencotohkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang merupakan lulusan Fakultas Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB). Budi pun kemudian bekerja di bank hingga menjadi Direktur Utama Bank Mandiri dan dipilih sebagai menteri.
"Sehingga menurut saya, sejak S1 itu mestinya bakat-bakat itu difasilitasi," ucap Jokowi.
Dia kembali menekankan pentingnya talenta dan bakat para mahasiswa difasilitasi sebab dunia akan memasuki era hybrid karena perubahan yang begitu. Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan para rektor untuk memberikan mahasiswa kemerdekaan belajar sebab nantinya sebagian besar mereka akan menjadi praktisi.
"Sebagian besar, artinya ada juga yang akan menjadi dosen, menjadi peneliti. Itulah esensi merdeka belajar, dimana mahasiswa merdeka untuk belajar dan juga kampus memperoleh kemerdekaan untuk berinovasi," tutur Jokowi.
Advertisement