Pertama dalam Sejarah, Indonesia Pimpin G20 Mulai 1 Desember 2021

Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam gelaran akbar bidang perekonomian Konferensi Tingkat Tinggi G-20.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Sep 2021, 20:05 WIB
Presiden Jokowi duduk berdampingan dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau di KTT G20.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam gelaran akbar bidang perekonomian Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Hal ini akan dimulai sejak 1 Desember 2021 mendatang hingga November 2022.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo akan menghadiri penutupan KTT G-20 di Roma, Italia pada 31 Oktober 2021 mendatang.

“Disana akan terima secara resmi penyerahan tongkat estafet G20 dari Perdana Menteri Italia, dan 1 desember akan resmi jadi presidensi G20,” katanya dalam konferensi pers G20, Selasa (14/9/2021).

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan, sejak 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 akan ada banyak pertemuan yang dilakukan. Pertemuan itu disebut sebagai Sherpa Track G20.

Sedikitnya ada 150 pertemuan yang akan berlangsung dengan berbagai negara anggota G20.

“Ada 150 pertemuan beberapa side event, dari 1 desember 2021-30 november 2022, diantaranya working group tingkat sherpa, finance, deputy, hingga KTT yang dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dihadiri 5.800 Orang

Pertemuan Menteri Kesehatan (HMM) G20 diadakan di Roma, Italia dari 5 September hingga 6 September 2021. (Foto: Facebook/Ong Ye Kung)

Kemudian, Menko Airlangga menambahkan, bahwa setiap side event tersebut selama gelarannya akan dihadiri sedikitnya sebanyak 500 orang. Dan paling banyak adalah 5.800 orang.

Kendati dalam kondisi masih dalam pandemi Covid-19, gelaran acara ini akan dilangsungkan secara hybrid, penggabungan antara fisik dan virtual.

“Sesuai dengan arahan presiden akan dilakukan hybrid, pertimbangkan perkembangan covid, sesuai parameter yang ada. Pertemuan side event ibawah presidensi akan ikut protokol kesehatan dan akan dilakukan level assessment pandemi sesuai standar WHO,” katanya.

Kemudian, ia juga mengatakan, tingkat vaksinasi akan didorong dan ditingkatkan kembali agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“(sebagai antisipasi) Dan akan dilakukan pemantauan di daerah dengan ketersediaan rumah sakit kategori A,” tukasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya