Liputan6.com, Jakarta Varian Virus Corona yang masih mengintai. Masyarakat pun diminta tetap berpartisipasi ikut vaksinasi COVID-19. Terlebih lagi, data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan periode Januari-11 September 2021, dari 6.161 sekuens yang ditelusuri, total kasus Varian Delta nasional sebanyak 2.471.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan, apa pun varian virus Corona, vaksinasi sebagai ikhtiar proteksi kesehatan setiap individu.
Baca Juga
Advertisement
"Vaksin akan melindungi masyarakat dari gejala berat bahkan risiko kematian hingga 95 persen. Penularan virus, apa pun variannya, tidak melihat populasi tertentu, sehingga setiap orang bisa tertular," terang Nadia saat dialog Percepatan Vaksinasi, Solusi Jitu Cegah Virus Baru? pada Selasa, 14 September 2021.
"Di dalamnya, termasuk kelompok rentan seperti lansia, anak, dan orang dengan komorbid yang harus diperhatikan."
Walaupun varian virus Corona di Indonesia saat ini didominasi Delta (98 persen), tidak tertutup kemungkinan masuknya varian virus Corona baru dari negara lain, seperti Mu atau Lamda.
“Masyarakat jangan euforia. Cakupan vaksinasi kita belum cukup. Jadi, kita harus tetap saling mengingatkan dan disiplin protokol kesehatan," pungkas Nadia.
"Dalam hal ini, Pemerintah juga menggunakan aplikasi PeduliLindungi dalam memantau dan memastikan masyarakat aman saat melakukan kegiatan di ruang publik."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Vaksin COVID-19 Memproteksi dari Gejala Berat
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Alexander Ginting menambahkan, virus COVID-19 sebagaimana virus pada umumnya, memiliki sifat alamiah untuk bermutasi, berevolusi, dan bereplikasi.
Sepanjang terjadi penularan, maka virus akan menemukan inang baru untuk berkembang dan bermutasi, sehingga kemungkinan lahirnya varian baru akan tetap ada.
Oleh karena itu, upaya pengendalian pandemi misal disiplin protokol kesehatan, penguatan testing, tracing, treatment (3T) serta vaksinasi harus tetap dilaksanakan.
“Intinya, tidak boleh lengah. Apapun varian virusnya, kita harus tetap vaksin. Sebab, vaksin memberikan proteksi dari gejala berat maupun kematian," jelas Alex melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
"Meskipun sudah divaksin, kita masih bisa terinfeksi virus. Karenanya, harus tetap waspada mencegah penularan."
Advertisement