Liputan6.com, Palembang - Dari data website corona.sumsel.go.id, capaian vaksinasi untuk kategori anak-anak atau pelajar di Sumatera Selatan (Sumsel), hanya mencapai 3,30 persen untuk dosis pertama. Bahkan untuk vaksinasi dosis kedua, bertengger di angka 2,42 persen.
Masih minimnya vaksinasi yang diikuti anak-anak dan pelajar, tak menyurutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Untuk itu, Gubernur Sumsel Herman Deru memastikan, jika protokol kesehatan (prokes) ke para pelajar di sekolah, harus benar-benar dijalankan secara ketat.
Baca Juga
Advertisement
“Saat ini, pemerintah fokus untuk menegakkan prokes, untuk anak-anak sekolah yang mulai mengikuti PTM,” ucapnya, Selasa (14/9/2021).
Mantan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumsel ini tak ingin, ada klaster baru sebaran COVID-19 di pelajar, saat PTM berlangsung. Seperti di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
“Kalau orang dewasa sudah saling memahami. Nah, untuk anak anak ini jangan sampai lolos," ujarnya.
Herman Deru juga meminta, agar penerapan prokes ketat saat PTM, tidak hanya dilakukan pihak sekolah ataupun Satgas COVID-19 Sumsel dan daerah saja.
Namun orang tua, masyarakat dan para pelajar pun, harus saling mengingatkan untuk menerapkan prokes secara ketat. Agar tidak ada bertambah lagi klaster baru COVID-19.
"Semua anak itu harapan bangsa, jadi kita semua patut menjaganya, orangtua serta masyarakat juga berperan dalam menjaganya," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan Berikt Ini:
Jaga Jarak Aman
Dia berharap, dengan kelonggaran aktivitas terutama di sekolah, bisa meningkatkan perekonomian warga Sumsel.
Muhammad Raffa, pelajar SMPN 8 Palembang mengungkapkan, jika dia selalu menggunakan masker dan menjaga jarak saat PTM berlangsung di sekolah.
“Di kelas juga dibatasi jumlah siswanya. Jadi sesama teman, tidak banyak berinteraksi. Kata oma, untuk menghindari penularan COVID-19,” katanya.
Baca Juga
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
Advertisement