Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada sesi pertama perdagangan Rabu (15/9/2021). Akan tetapi, pelemahan IHSG menjadi terbatas dan investor asing melakukan aksi beli saham dan neraca dagang Agustus 2021 surplus.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 0,19 persen ke posisi 6.117,25. Indeks LQ45 susut 0,36 persen ke posisi 867,12. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
Advertisement
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.125,33 dan terendah 6.102,49. Sebanyak 247 saham menguat dan 240 saham melemah. 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 891.342 kali. Total volume perdagangan 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 100,92 miliar.
Secara sektor saham, sebagian besar indeks sektoral saham tertekan. Indeks sektoral IDXindustry melemah 0,81 persen, dan catat penurunan terbesar,diikuti indeks sektoral saham IDXfinance melemah 0,57 persen dan IDXsiklikal susut 0,44 persen.
Sementara itu, indeks sektoral IDXEnergy menguat 0,93 persen, dan bukukan penguatan terbesar.Diikuti indeks sektoral IDXtechno menguat 0,92 persen dan IDXtransportasi menanjak 0,68 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang catat top gainers antara lain:
-Saham ARKA naik 34 persen
-Saham ASMI naik 25 persen
-Saham TRUE naik 24,30 persen
-Saham CBMF naik 24 persen
-Saham URBN naik 21,86 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham IDEA turun 9,42 persen
-Saham PBSA turun 6,96 persen
-Saham POLL turun 6,92 persen
-Saham MTSM turun 6,92 persen
-Saham RELI turun 6,92 persen
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,25 persen dan indeks Thailand menguat 0,26 persen.
Sedangkan indeks Hang Seng turun 1,57 persen, indeks Jepang Nikkei susut 0,51 persen, indeks Shanghai melemah 0,26 persen, indeks Singapura susut 0,70 persen dan indeks Taiwan tergelincir 0,46 persen.
Neraca Dagang Agustus 2021
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor yang lebih tinggi dari impor pada Agustus 2021. Dengan demikian, Indonesia kembali mencatat surplus neraca dagang.
Realisasi itu merupakan surplus neraca perdagangan berturut-turut dalam 15 bulan terakhir, sejak terakhir kali mengalami defisit pada April 2020.
Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, ekspor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai USD 21,42 miliar. Angka tersebut naik sebesar 20,95 persen dibanding Juli 2021. Sementara dibanding tahun lalu, naik sebesar 64,10 persen.
"Ekspor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai USD 21,42 miliar. Naik 20,95 persen dibanding Juli 2021," ujar Margo dalam sesi teleconference, Rabu, 15 September 2021.
Ekspor migas dan non-migas sama-sama mengalami kenaikan pada bulan lalu. Masing-masing naik sebesar 7,48 persen dan 21,75 persen.
Sementara secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu, ekspor migas melejit 77,93 persen dan non-migas sebesar 63,43 persen.
Advertisement