Liputan6.com, Jakarta Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut ada kemungkinan pandemi Covid-19 di Ibu Kota berakhir paling cepat awal 2022.
Namun, dia mengatakan nantinya protokol kesehatan akan terus menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat.
Advertisement
"Pandemi berakhir masih bisa paling cepat mungkin awal tahun depan, tapi sesudah itu kita harus berpikir Covid-19 tetap selalu ada dan kita tetap lakukan 3T," kata Ngabila dalam diskusi virtual, Rabu (15/9/2021).
Menurut Ngabila akan sulit untuk memastikan nol kasus Covid-19 di Jakarta, sebab nantinya masyarakat akan terus hidup berdampingan dengan virus tersebut. Karena itu, dia menyatakan Pemprov DKI terus berupaya untuk terus menuntaskan program vaksinasi Covid-19.
"Kita harus pastikan 14 juta orang yang beraktivitas di DKI sudah divaksinasi. Harapan kita nantinya tidak hanya 11 juta penduduk DKI tapi 14 juta penduduk yang beraktivitas di DKI di siang hari sudah lengkap vaksinasi 2 dosis sehingga herd immunity bisa tercapai," ucapnya.
Lanjut Ngabila, pihaknya akan terus menyisir masyarakat Jakarta yang beraktivitas di malam hari. Mulai dari PKL, pedagang asongan, hingga tunawisma.
"Itu semua kita sisir agar kita pastikan no one left behind. Saya selalu ingat kata Pak Gub no one left behind, tidak ada orang yang kita tinggalkan di era pandemi ini," jelas dia.
Kajian dan Strategi
Sebelumnya, pemerintah menyusun strategi jangka panjang menyikapi kemungkinan pandemi COVID-19 akan tetap ada dalam waktu lama. Pilihan terbaik bagi masyarakat saat ini adalah tetap menegakkan disiplin protokol kesehatan (prokes) sebagai jalan menuju tatanan kehidupan baru.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan agar negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, mempersiapkan diri mengambil langkah-langkah.
Terkait dengan hal ini, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan sejak awal Agustus 2021 pemerintah telah menyusun kajian dan strategi hidup berdampingan dengan virus Corona.
"Tampaknya virus Corona penyebab COVID-19 akan hidup cukup lama bersama dengan kita, bisa tahunan. Strateginya adalah bagaimana menjalani hidup normal dengan mematuhi protokol kesehatan sembari menjalankan aktivitas perekonomian dengan aman," ujar Maxi Rein dalam Dialog virtual Semangat Selasa Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (7/9/21).
Advertisement