Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III atau rights issue. Perseroan telah berhasil meraup dana sebesar Rp 15,5 triliun, setara USD 1,1 miliar.
Aksi tersebut menjadi salah satu rights issue terbesar yang pernah dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini. Setelah rights issue, jumlah saham beredar Perusahaan meningkat sebanyak 3.794.366.013 saham.
Advertisement
Dari semula 17.833.520.260 menjadi 21.627.886.273 saham. Adapun komposisi saham publik sekitar 8,2 persen, memenuhi persyaratan saham publik (free-float) dari Bursa Efek Indonesia. Pembeli siaga (standby buyer) yang mendukung keberhasilan transaksi adalah PT TOP Investment Indonesia, anak perusahaan Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang unggulan PTT Public Company Limited (PTT).
Hasil bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi kedua yang berskala global oleh anak Perusahaannya, PT Chandra Asri Perkasa.
Kompleks tersebut akan terdiri dari unit cracker, olefin terpolimerisasi serta fasilitas dan utilitas terkait. Hal ini sejalan dengan strategi Chandra Asri untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha untuk melayani kebutuhan pasar Indonesia.
Pada Juli 2021, Chandra Asri telah mengumumkan pemilihan Thaioil sebagai mitra terpilihnya untuk mendukung pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP2), melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.
"Pembiayaan yang diperoleh, memberi kami fondasi ekuitas yang kuat untuk melanjutkan rencana Perseroan dalam mengembangkan kompleks petrokimia kedua secepatnya," ujar Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporasi Chandra Asri, Suryandi dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Rabu (15/9/2021).
Dengan keberhasilan pelaksanaan proses right issue dan injeksi ekuitas, Thaioil sekarang memegang 15 persen kepemilikan saham di Perusahaan, dan merupakan bagian dari pemegang saham utama serta sponsor Chandra Asri bersama Barito Pacific dan SCG Chemicals.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Potensi Investasi
Thaioil dan Chandra Asri juga telah teken perjanjian penjualan dan pembelian bahan baku untuk pasokan nafta dan gas minyak cair ke Chandra Asri dan CAP 2.
Serta perjanjian distribusi produk, untuk memberikan keamanan pasokan bahan baku dan membuka nilai lebih lanjut melalui sinergi. Merujuk pada Keputusan Investasi Akhir (FID) untuk CAP 2 yang ditargetkan pada 2022, Thaioil dan SCG Chemicals berkomitmen untuk berinvestasi lebih lanjut secara kolektif hingga USD 0,4 miliar.
Metode investasi akan ditentukan oleh para pihak pada tahap selanjutnya dan tetap tunduk pada persetujuan pemegang saham Chandra Asri serta otoritas pemerintah terkait di tanah air.
Investasi di CAP 2 diproyeksikan sekitar USD 5 miliar. Konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 4 sampai 5 tahun, menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan selama periode tersebut.
Suryadi mengatakan, hal ini akan menggandakan kapasitas produksi Perseroan dari saat ini 4,2 juta ton per tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun.
"Hal ini akan membantu memenuhi permintaan domestik Indonesia yang terus meningkat, mengurangi ketergantungan impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0, dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi,” ujar dia.
Advertisement