Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer UOB Wee Ee Cheong menjelaskan, pandemi Covid-19 menekan perekonomian banyak negara. Sampai saat ini hampir semua negara tengah melakukan pemulihan ekonomi. Sejauh ini pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 belum merata.
"Gelombang pandemi masih terus berlangsung dan pemulihan ekonomi tidak merata di banyak negara dunia, khususnya yang berdampak pada industri," kata Wee Ee Cheong dalam acara UOB Economic Outlook 2022, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Advertisement
Khusus untuk Indonesia, Wee Ee Cheong melihat bahwa Indonesia mampu melakukan pemulihan dengan cepat. bahkan ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal di angka 5 persen di 2022. Kuncinya terletak pada percepatan vaksinasi dan membangun kolaborasi antar negara untuk mencapai tujuan yang sama.
"Kami meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat kembali minimal 5 persen di tahun 2022," kata dia.
Wee Ee Cheong mengatakan pandemi Covid-19 telah memperkuat dasar struktural dan megatren. Sehingga terbuka peluang untuk bertumbuh di area konektivitas, digitalisasi yang berkelanjutan. Indonesia pun sangat berperluang untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.
Sebab Indonesia memiliki populasi generasi muda yang cakap digital dengan didukung daya beli yang kuat. Hal ini tercermin dari 60 persen populasi di ASEAN berasal dari Indonesia.
"Inilah peluang besar untuk Indonesia dalam memanfaatkan kesempatan ini," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konektivitas
Wee Ee Cheong percaya konektivitas akan menjadi kunci dalam pengembangan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Sehingga dia menilai penting bekerja sama dengan Pemerintah dan asosiasi di Indonesia.
"Kami percaya penting menjalin kerja sama erat dengan Kementerian Investasi, Asosiasi dan rekan bisnis untuk memperromosikan masuknya pasar baru di ke seluruh kawasan," kata dia.
Dia menambahkan sejak 10 tahun lalu UOB telah memfasilitasi 3.500 perusahaan yang masuk kaasan Asia. Khusus di Indonesia sudah ada investasi USD 8 miliar dan menciptakan 70 ribu lapangan pekerjaan.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement