Liputan6.com, Padang - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar Rabu (15/9/2021). Mereka mengkritisi soal penanganan pandemi yang lamban.
Pantauan Liputan6.com di lapangan, mahasiswa tiba di Kantor Gubernur Sumbar sekitar pukul 14.30 WIB. Ratusan mahasiwa itu berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta di provinsi setempat.
Advertisement
Mereka juga membawa sejumlah spanduk dengan beragam tulisan, seperti "mati kelaparan bukan karena Covid-19" atau "hentikan sandiwara ini pak, covid bencana bukan memperkaya yang kaya".
Sejumlah hal disoroti mahasiwa dalam aksi kali ini, seperti rendahnya tingkat vaksinasi, penerapan PPKM yang mencekik perekonomian masyarakat.
"Kartu merah kami berikan kepada Mahyeldi-Audy Joinaldy dalam penanganan Covid-19," kata salah seorang orator.
Kemudian mereka juga kembali menyoroti dugaan korupsi hand sanitizer di BPBD Sumbar yang kasusnya di penghentian penyelidikan oleh Polda Sumbar.
Salah seorang orator dari Universitas Negeri Padang (UNP) Imam Wahyudi Afrizon menyampaikan kebijakan yang diambil Pemprov Sumbar dalam penanganan pandemi tidak relevan.
"Kita turun ke jalan mewakili keresahan masyarakat," ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Gagal Bertemu Mahyeldi
Keinginan para mahasiswa bertemu langsung dengan Mahyeldi pupus. Dirinya diketahui tidak berada di tempat dan mahasiswa akhirnya ditemui Kepada Dinas Kesehatan Ary Yuswandi dan juru bicara Pemprov Sumbar Jasman Rizal.
Namun mahasiswa tetap ingin masuk ke kantor gubernur yang pagarnya dijaga ketat oleh kepolisian.
Juru Bicara Pemprov Sumbar, Jasman Rizal mengatakan pihaknya menerima aspirasi dari masyarakat. Tetapi saat ini gubernur sedang tidak ada di tempat karena melakukan kunjungan kerja ke daerah.
"Ini bentuk perhatin mahasiswa terhadap kinerja pemerintah, kita apresiasi dan tuntutan mahasiswa akan diteruskan ke gubernur," ia menambahkan.
Advertisement