Liputan6.com, Jakarta - Sosok Kate Middleton yang disebut menghilang dua bulan akhirnya terlihat kembali di publik. Duchess of Cambridge itu tampil menawan dengan balutan blazer berwarna krem dan celana panjang berwarna navy ketika mengunjungi RAF Brize Norton di Oxfordshire, Inggris.
Melansir Town And Country Mag, Kamis (16/9/2021), Kate Middleton kembali melakukan pekerjaannya setelah liburan musim panas pada Agustus lalu. Ibu tiga anak itu mengunjungi pangkalan udara kerajaan, RAF Brize Norton, tanpa didampingi Pangeran William.
Diketahui, blazer yang dikenakan berasal dari jenama Reiss dengan kerah lebar dengan harga 285 poundsterling atau hampir mencapai Rp 5,7 juta, seperti dikutip dari Daily Mail. Ia menenteng tas kecil yang tampak senada dengan blazernya.
Baca Juga
Advertisement
Kate melengkapi penampilannya dengan menggunakan sabuk berwarna biru tua dan sepatu hak stiletto suede biru dari Emmy London. Tidak menggunakan riasan wajah yang berlebihan, Duchess of Cambridge hanya menggunakan lipstik berwarna nude serta sedikit perona pipi.
Selama kunjungannya, Kate menemui orang-orang yang terlibat dalam evakuasi warga sipil Inggris dari Afghanistan. Ia juga berbincang dengan personel militer dan warga sipil yang terlibat dalam Operation Pitting.
"Suatu kehormatan bagi keluarga kerajaan, yang dihadiri oleh Kate, untuk mendengarkan kisah beberapa orang yang terlibat dengan Operation Pitting, yang menginspirasi, emosional, mengerikan, dan kuat dari sekelompok orang yang luar biasa," tulis akun Instagram Duke And Duchess Of Cambridge.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Operasi Pitting
Menurut Kensington Palace, Operation Pitting merupakan operasi bantuan kemanusiaan Inggris terbesar yang dilakukan dalam 70 tahun terakhir. Operasi ini berlangsung antara 14--28 Agustus 2021.
Angkatan Udara Kerajaan mengevakuasi 15.000 warga untuk keluar dari Kabul. Sekitar 850 orang yang dievakuasi dibawa ke RAF Brize Norton. Mereka yang tiba di pangkalan RAF Brize Norton diberikan bantuan, seperti makanan, pakaian, mainan anak-anak, serta bantuan medis, sementara data mereka akan diproses.
Dalam Operation Pitting, Inggris mengevakuasi 5.000 warga negara Inggris, 8.000 warga Afghanistan yang rentan terhadap kekerasan yang dilakukan oleh Taliban, serta mengevakuasi lebih dari 2.000 anak-anak.
"Menerbangkan lebih dari 15.000 orang dari Kabul merupakan operasi yang benar-benar kolaboratif dengan seluruh angkatan bersenjata kami, otoritas lokal, dan organisasi pertolongan di Afghanistan dan Inggris. Anda semua harus bangga dengan pekerjaan Anda, seringkali melebihi waktu kerja, untuk mendukung evakuasi warga sipil dari Afghanistan," demikian pernyataan resmi akun Instagram Duke And Duchess Of Cambridge.
Advertisement
Dirumorkan Hamil
Penampilan Kate tersebut seolah menampik rumor yang berkembang. Perutnya tampak langsing tanpa ada tanda-tanda ia mengandung.
Dikutip dari laman Goodto.com, ia dikabarkan hamil lantaran tak terlihat di publik dalam dua bulan terakhir. Kate terlihat terakhir kali di acara kerajaan adalah pada 11 Juli 2021 ketika menghadiri upacara penyerahan trofi Wimbledon dan final Euro 2020 di Wembley.
Sementara, William juga baru kembali bertugas setelah 60 hari absen di publik. Ia tampil di peringatan Hari Layanan Darurat tanpa Kate Middleton mendampingi.
Rumor kehamilan Kate Middleton pun semakin menguat. Terlebih, berkaca pada pengalaman sebelumnya, Kate selalu absen di trimester awal kehamilannya lantaran mengalami hyperemesis gravidarum atau morning sickness parah sampai harus dirawat di rumah sakit. Meski begitu, sebagian publik meyakini ketidakhadiran Kate karena ia sedang berlibur bersama keluarganya. (Gabriella Ajeng Larasati)
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Seragam Umrah Ayu Ting Ting Sekeluarga Ternyata Rancangan Desainer Indonesia
Pangeran William dan Kate Middleton Menyentuh Hati dengan Kartu Natal 2024 bersama Anak-anak
Pangeran William dan Kate Middleton Dipastikan Tak Ikut Makan Siang Jelang Natal Bersama Raja Charles III, Imbas Persaingan Pengaruh?
Pewaris Tahta Kerajaan Inggris
Advertisement