Pefindo Pertahankan Peringkat Waskita Beton, Bagaimana Prospeknya?

Pefindo pertahankan peringkat idBBB-untuk Waskita Beton Precast (WSBP) dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2019.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Sep 2021, 14:41 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mensuplai kebutuhan akan beton cetak dan pra cetak. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah mempertahankan peringkat idBBB- untuk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), serta obligasi berkelanjutan I tahun 2019 sebesar Rp 2 triliun.

Dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (16/9/2021), Pefindo menjelaskan prospek atas peringkat Waskita Beton Precast tersebut adalah negatif.

"Prospek untuk peringkat perusahaan dipertahankan tetap pada 'negatif’ untuk mengantisipasi profil keuangan perusahaan tergolong sangat lemah di tengah kondisi usaha yang sangat menantang saat ini," demikian dikutip dari laporan Pefindo, Kamis (16/9/2021).

Kondisi saat ini dapat memberikan tekanan tambahan jika WSBP tidak mampu melakukan rencana mitigasi. Hal itu dapat diindikasikan dengan pembatalan atau penundaan berkepanjangan dari upaya Waskita Beton Precast dalam mencapai kesepakatan restrukturisasi utang dengan kreditur dan pemasok.

Atau jika upaya melakukan divestasi aset sesuai yang direncanakan mengalami hambatan yang berarti dan WSBP tidak dapat menemukan alternatif sumber arus kas penggantinya.

"Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya," lanjut Pefindo.

Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Tanda kurang (-) menunjukkan peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata- rata kategori yang bersangkutan.

Peringkat perusahaan tersebut mencerminkan sinergi yang baik antara WSBP dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan grup, serta posisi usaha yang cukup mapan di industri pracetak nasional.

Peringkat dibatasi oleh leverage yang sangat tinggi dan kebijakan keuangan yang sangat agresif, proteksi arus kas dan likuiditas yang sangat lemah, serta sensitivitas terhadap perubahan kondisi makroekonomi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Catatan Pefindo

Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Peringkat dapat diturunkan jika WSBP tidak dapat melaksanakan rencana divestasi dan atau mencapai kesepakatan restrukturisasi utang sesuai rencana. Sehingga berdampak pada kapasitasnya untuk membayar kewajiban keuangannya dalam jangka menengah.

Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika terdapat indikasi yang kuat terkait dengan melemahnya dukungan dari perusahaan induk.

"Kami mencatat bahwa WSBP pernah dan sedang menghadapi sejumlah kasus. Di mana pemasoknya memilih untuk melanjutkan ke pengadilan niaga untuk mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), dan jika permohonan PKPU dikabulkan oleh pengadilan niaga maka hal itu dapat menyebabkan penurunan peringkat yang signifikan," jelas Pefindo.

Untuk catatan, Pefindo dapat merevisi prospek menjadi stabil jika WSBP secara signifikan meningkatkan struktur permodalan dan perlindungan arus kas secara berkelanjutan melalui upaya deleveraging dan melampaui target pendapatan dan EBITDA.

PT Waskita Beton Precast Tbk merupakan perusahaan pracetak yang berdiri sejak tahun 2014, sebelumnya merupakan divisi pracetak WSKT yang bergerak di bidang industri pembuatan beton siap pakai dan beton pracetak.

WSBP didukung oleh sembilan pabrik pracetak dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 3,4 juta ton per tahun. Per 30 Juni 2021, pemegang saham WSBP adalah WSKT (59,9 persen), publik (40,0 persen), dan Koperasi Waskita (0,1 persen).

Pada perdagangan Kamis, 16 September 2021 pukul 14.12 WIB, saham WSBP turun 1,37 persen ke posisi Rp 144 per saham. Saham WSBP sempat dibuka naik satu poin ke posisi Rp 147 per saham.

Saham WSBP berada di level tertinggi Rp 150 dan terendah Rp 143. Total frekuensi perdagangan 1.467 kali dengan volume perdagangan 300.878. Nilai transaksi Rp 4,4 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya