Liputan6.com, Jakarta - Partai Maori merilis petisi mengubah nama resmi Selandia Baru menjadi Aotearoa. Ada pun nama tersebut diambil dari bahasa Maori atau yang juga dikenal sebagai "Te Reo."
Dilansir dari CNN Travel, Kamis (16/9/2021), kampanye tersebut menyerukan Dewan Perwakilan Rakyat Selandia Baru mengembalikan nama Maori untuk semua kota dan nama tempat. Ini merujuk pada petisi yang dirilis Selasa, 14 September 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Sudah menunggu lama Te Reo Maori dikembalikan ke tempat yang seharusnya sebagai bahasa pertama dan resmi negara ini. Kami adalah negara Polinesia, kami adalah Aotearoa," bunyi pernyataan tersebut sekaligus menyerukan agar proses penggantian nama diselesaikan pada 2026.
"Tangata whenua benar-benar muak karena nama leluhur kita dicabik-cabik, dibohongi, dan diabaikan. Ini abad ke-21, ini harus berubah," lanjut pernyataan itu.
Tangata whenua berarti pribumi, namun digunakan untuk merujuk pada orang Maori secara umum. Menurut pertanyataan, kefasihan dalam bahasa Maori turun dari 90 persen pada 1910 menjadi 26 persen pada 1950.
"Hanya dalam 40 tahun, Crown (monarki) berhasil melucuti bahasa kami dan kami masih merasakan dampaknya hari ini," jelas partai itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kefasihan Bahasa Maori Menipis
Kini hanya tiga persen orang yang tinggal di Selandia Baru yang bicara bahasa Maori. "Adalah tugas Crown untuk memulihkan status bahasa kita," tambah pernyataan itu.
"Itu berarti itu harus dapat diakses di tempat yang paling jelas, di televisi kita, di stasiun radio kita, di rambu-rambu jalan, peta, iklan resmi, dan sistem pendidikan kita," tambah pernyataan.
Pada Selasa, 14 September 2021, partai tersebut membuat cuitan bahwa petisi tersebut telah menerima 12 ribu tanda tangan. "This is MASSIVE," bunyi cuitan tersebut.
Advertisement
Perdana Menteri Belum Berkomentar
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern belum berkomentar secara terbuka mengenai petisi ini. Namun, petisi tersebut telah memicu tentangan dari David Seymour, pemimpin partai sayap kanan ACT.
"Orang-orang sudah bebas menggunakan nama tempat Maori," cuit Seymour.
"Apa yang dikatakan Partai Maori adalah ingin melarang orang menyebut negara kami Selandia Baru," tambahnya. Namun, ia menyebut perubahan nama resmi bukan sesuatu yang telah didalami.
Baca Juga
Infografis Awas Covid-19 Varian Lambda Terdeteksi di 30 Negara
Advertisement