Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, Demokrat tidak menutup dukungan untuk tokoh-tokoh capres yang mocer di survei. Dia mencontohkan Presiden Jokowi kala itu yang diusung PDIP lantaran elektabilitasnya tinggi.
"Tak menutup peluang terhadap calon populer, sebagaimana Pak Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu," katanya lewat pesan singkat, Kamis (16/9/2021).
Advertisement
Menurutnya, semua partai ingin memperjuangkan kader utama dan terbaiknya untuk tampil sebagai kontestan. Namun, partai politik juga realistis dan rasional untuk menangkap aspirasi figur paling dikehendaki rakyat dan berkepentingan untuk memenangkan kontestasi.
"Dengan demikian, peluang figur-figur populer yang bukan Ketum Parpol tetap terbuka," ucapnya.
Meski begitu, ia mengakui peluang nyapres ketua umum parpol lebih besar karena syarat untuk maju sebagai pasangan Capres dan Cawapres mesti diusung oleh partai politik atau gabungan partai yang memiliki 25 persen perolehan suara.
"Atau 20 persen perolehan kursi di parlemen hasil Pemilu yang lalu sebagaiman diatur dalam UU Pemilu," tandas Kamhar.
Sebelumnya, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fenandes menilai peluang para ketua umum atau elite parpol bertarung jadi Capres di Pemilu 2024 terbuka lebar. Apalagi, jika para parpol bersepakat untuk tidak mengusung calon populer seperti Ganjar, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
“Kalau elite parpol memblok dukungan untuk calon populer, artinya mereka punya kesempatan untuk sama-sama bertarung. Kalau itu terjadi tentu elektabilitas seimbang semua,” jelas dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Cari Lawan Seimbang
Namun sebaliknya, jika ada satu parpol yang deklarasi calon presiden dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar, Anies atau Ridwan Kamil. Maka, parpol lain juga akan mencari lawan yang seimbang.
Arya mengakui, Prabowo adalah ketum parpol satu-satunya yang memiliki elektabilitas capres tinggi. Tapi, kata dia, elektabilitas ketum Gerindra tersebut stagnan. Sehingga masih bisa terkejar oleh ketum lain seperti Airlangga, Muhaimin Iskandar dan AHY.
"Ada peluang (mengejar)," tegas Arya.
Reporter: Genan Kasah
Sumber: Merdeka.com
Advertisement