Stok Darah Menurun, PMI Kesulitan Cari Pendonor Saat Pandemi Covid-19

Palang Merah Indonesia (PMI) membeberkan stok darah di berbagai daerah mengalami penurunan sebanyak 20 hingga 30 persen selama pandemi Covid-19.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 17 Sep 2021, 01:14 WIB
Penyintas COVID-19 melakukan donor plasma konvalesen di PMI DKI Jakarta, Selasa (19/1/2021). Sebanyak 307 penyintas COVID-19 per 1 hingga 15 Januari 2021 telah mendonorkan plasma konvalesen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) membeberkan stok darah di berbagai daerah mengalami penurunan sebanyak 20 hingga 30 persen selama pandemi Covid-19.

"Di tahun 2021 sampai September ini, memang ada penurunan. Tidak bisa mencukupi semua, ada di beberapa daerah," kata Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Linda Lukitari di Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Linda mengatakan, penurunan stk darah tersebut akibat banyak pendonor tak bisa leluasa mendonorkan darahnya karena masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah pada masa pandemi Covid-19.

Kondisi ini, kata dia, cukup menyulitkan mengingat permintaan stok darah selama masa pandemi Covid-19 justru mengalami peningkatan.

"Sementara pasien di darah tidak bisa menunggu. Permintaannya tetap, tidak ada perubahan justru meningkat dengan adanya Covid-19," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Linda mengatakan meskipun mengalami penurunan, hingga September 2021 stok darah yang dimiliki PMI masih mencukupi, hanya saja tidak mencukupi di beberapa golongan darah tertentu.

Namun, kondisi saat ini tidak seperti tahun 2020 lalu yang mengalami penurunan drastis hingga hampir 60 persen.

"Di tahun 2021 ini kalau sampai September, mau dikatakan cukup mungkin belum mencukupi. Tapi kekurangannya tidak seperti di tahun 2020. Di 2020 setelah dinyatakan oleh pemerintah di bulan Maret itu adanya pandemi, itu turun drastis hampir 60 persen kita kekurangan darah," ucap Linda.


Tantangan Cari Donor Darah

CEO Reblood Leonika Sari mengatakan tantangan terbesar yang dialami pada masa pandemi Covid- 19 adalah mengajak masyarakat untuk pergi donor ke unit PMI.

"Tantangan terbesarnya ini adalah mengajak para pendonor untuk keluar rumah pergi donor darah di PMI," kata Leonika.

Tantangan lainnya adalah sebelum pandemi tempat donor darah berada di banyak tempat seperti mal atau kampus. Namun setelah Covid-19 mewabah, tidak banyak instansi yang mengadakan donor darah.

Tantangan terakhir yang harus dihadapi oleh pihaknya beserta PMI yakni stigma masyarakat yang masih ragu terhadap keamanan protokol kebersihan saat melakukan donor darah.

"Banyak stigma-stigma yang tersebar di kalangan masyarakat, apakah aman untuk donor darah. Padahal di PMI sendiri sudah ada protokol kesehatan yang selalu dilakukan secara rutin untuk menjaga keamanan donor darah," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya