Liputan6.com, Jakarta - Co-Founder Apple, Steve Wozniak mengumumkan pembentukan perusahaan antariksa swasta baru, yang ia sebut akan "berbeda dari perusahaan lainnya".
Di laman Twitter resminya, Wozniak membagikan video promosi perusahaannya yang disebut "Privateer Space".
Advertisement
"Bersama-sama, kita akan melangkah jauh. Kita akan saling menjaga. Memecahkan masalah bersama. Ini bukan perlombaan. Ini bukan kompetisi atau permainan. Kita bukan satu orang, satu perusahaan, satu bangsa. Kami adalah satu planet," kata Privateer dalam sebuah video yang dibagikan di laman Youtube-nya, seperti dikutip dari Fox Business, Jumat (17/9/2021).
"Kita manusia dan terserah kita untuk bekerja sama melakukan apa yang benar dan apa yang baik. Jadi, di sini untuk menjaga apa yang kita miliki, agar generasi berikutnya bisa lebih baik bersama-sama," demikian pernyataan dalam video tersebut.
Dalam keterangan video di laman YouTube-nya, perusahaan menulis bahwa Privateer Space "bekerja untuk menjaga antariksa tetap aman dan dapat diakses oleh semua umat manusia."
"Didirikan bersama oleh salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak dan pendiri Ripcord, Alex Fielding, Privateer akan memberikan gambaran sekilas pada para audiens tentang rencana masa depan perusahaan di AMOS Tech 2021 pada September 2021 di konferensi AMOS di Maui, Hawaii," tulis Privateer.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pesan Persatuan
Meski belum banyak hal yang diketahui tentang Privateer, perusahaan tersebut menyampaikan pesan persatuan di tengah persaingan ketat antara perusahaan luar angkasa yang mencakup SpaceX milik Elon Musk, Blue Origin milik Jeff Bezos, dan Virgin Galactic milik Richard Branson.
Video yang dipublikasikan Privateer juga menunjukkan cuplikan-cuplikan yang terkait dengan perubahan iklim.
Dalam rilis pers pada Agustus 2021 untuk printer paduan titanium 3D yang tidak terkait yang pertama kali ditemukan oleh Gizmodo, perusahaan itu digambarkan sebagai "perusahaan satelit baru yang berfokus pada pemantauan dan pembersihan objek di luar angkasa."
"Pencetakan 3D dengan titanium sangat berharga di industri seperti kedirgantaraan karena kemampuan material untuk mendukung desain yang kompleks dan ringan," kata Wozniak dalam sebuah pernyataan di rilis pers itu.
"Dengan Studio System 2, tim di Privateer Space akan mampu mencapai keterjangkauan dan kemampuan ringan yang dibutuhkan untuk membuka jalan bagi desain dan peluncuran satelit kami. Teknologi ini benar-benar berbeda dalam membantu perusahaan mempercepat inovasi di luar angkasa dan, melalui kemajuan material yang dibuat Desktop Metal, kami memiliki peluang luar biasa untuk berkolaborasi dan menjaga luar angkasa tetap dapat diakses untuk generasi mendatang," demikian pernyataan Wozniak.
Advertisement