Mengulik Jalan Berliku Kehidupan Prof Supandi dalam Bocah Kebon dari Deli

Buku ini menarik pembaca karena gaya penulisannya yang bak novel dan kisah hidup yang terkandung di dalamnya penuh pesan dan makna kehidupan yang mendalam.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2021, 15:47 WIB
webinar peluncuran buku Bocah Kebon dari Deli. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Buku Biografi Prof Dr Supandi, SH, M.Hum "Bocah Kebon Dari Deli" sukses diluncurkan pada Jumat, (17/9/2021).

Penulis buku, Irawan Santoso menyatakan, buku ini memberikan makna mendalam untuk memahami bagaimana Takdir Allah SWT bekerja.

"Bagi yang ingin memahami bagaimana takdir bekerja, inilah buku yang wajib untuk dibaca. Selain penuh dengan kisah apik dan menarik, dipenuhi pesan-pesan bermutu dari Supandi yang tertanam dalam perjalanan hidupnya,” ujar Irawan dalam webinar peluncuran buku "Bocah Kebon Dari Deli", Jumat (17/9/2021).

Dikisahkan juga dalam buku itu, perjalanan Supandi dalam mencari jejak leluhurnya dari tanah Deli ke tanah Jawa. Karena beliau dilahirkan di Deli, Sumatera Utara, pada masa perkebunan tembakau. Ternyata setelah diusut, leluhur Prof Supandi berasal dari Desa Tlutup, Juwana, Pati, Jawa Tengah yang bernama Ki Tirtoleksono.

Buku ini menarik pembaca karena gaya penulisannya yang bak novel dan kisah hidup yang terkandung di dalamnya penuh pesan dan makna kehidupan yang mendalam.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penuh Liku

Yos Djohan Utama, Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) menyatakan, buku ini sangat luar biasa, karena menceritakan kisah perjalanan Supandi yang penuh liku.

"Bagi yang ingin mencari inspirasi kehidupan, sambungnya, sangat dianjurkan membaca buku ini," ujarnya.

Peluncucuran buku biografi Prof Supandi yang dilakukan secara online dikuti sejumlah tokoh dan akademisi berbagai universitas, seperti Prof Dr Laica Marzuki, SH (mantan Hakim Konstitusi RI), Prof Dr Indriyanto Seno Adji, SH (Guru besar FH UI), Prof Martono (Guru besar Universitas Tarumanegara), Prof Dr Indah Sulistiowati, SH (Guru Besar FH Undip), dan dihadiri ratusan advokat dan kalangan hakim dari berbagai daerah di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya