Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Kota Bogor akan segera memperbaiki bangunan SDN Otista yang mendadak ambruk pada Kamis siang, 16 September 2021 kemarin.
"Kami akan segera memperbaiki atap bangunan SD yang ambruk itu," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi, Jumat (17/9/2021).
Advertisement
Namun sebelum dilakukan perbaikan, ada beberapa tahapan yang harus ditempuh lebih dulu, antara lain laporan dari kepala sekolah hingga ke tingkat kepala daerah.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) khususnya Bu Sekda untuk menindaklanjuti rencana rehab SD ini," ucapnya.
Sebenarnya, kata dia, rehab SDN Otista yang berjarak sekitar 50 meter dari Tugu Kujang itu sudah masuk perencanaan tahun depan. Namun, rehab bangunan tersebut hanya perbaikan bagian atapnya saja.
"Sudah kita ajukan anggaran di tahun 2022. Tapi hanya perbaikan atap saja karena dari hasil survei bagian sarpras (sarana prasarana) beberapa waktu lalu, kerusakan hanya bagian atap sehingga nilai anggarannya tidak besar," imbuh dia.
Akan tetapi, mengingat atap bangunan roboh dan ada beberapa kerusakan lainnya sehingga kemungkinan ada perubahan nilai anggaran.
"Untuk itu kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR supaya mereka menilai berapa anggarannya dan apakah perbaikan dilakukan renovasi atau seperti apa," ujarnya.
Atap Dua Kelas SDN Otista Bogor Ambruk
Diberitakan sebelumnya, bangunan ruang kelas SDN Otista, Kota Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Kamis (16/9/2021).
Plt Kepsek SDN Otista Kota Bogor, Siti Meisyafah mengatakan penyebab ambruknya dua ruang kelas siswa kelas VI itu karena atap bangunan yang keropos.
Apalagi Kota Bogor beberapa hari belakangan ini sempat diguyur hujan deras. Hal tersebut membuat dua lokal kelas ambruk, dua ruangan lainnya juga berpotensi roboh.
"Karena tidak layak, jadi beberapa hari sebelum kejadian barang-barang kita pindahin. Eh ternyata benar kejadian, ambruk. Dua ruangan lainnya juga sudah terlihat keropos," kata dia.
Kerusakan pada atap sekolah itu sebenarnya sudah terlihat sejak setahun terakhir dan pihak sekolah juga sudah mengajukan anggaran untuk perbaikan.
Namun demikian, pengajuan anggaran itu sampai saat ini belum terealisasi sehingga perbaikan urung dilakukan.
"Mungkin karena pandemi jadi anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19," kata dia.
Advertisement