Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut surplus neraca perdagangan Agustus 2021 mencapai USD 4,74 miliar adalah capaian tertinggi sejak surplus 16 bulan terakhir.
“Kalau kita lihat surplus perdagangan bulan Agustus ini mencapai USD 4,74 miliar tertinggi dalam 16 bulan terakhir, dan surplus tersebut ditopang dengan nilai ekspor bulanan yang mencapai USD 21,42 miliar dan ini juga merupakan rekor tertinggi selama ini,” kata Mendag Lutfi dalam konferensi pers Kinerja Perdagangan Agustus 2021, Jumat (17/9/2021).
Advertisement
Lebih lanjut Mendag menjelaskan, capaian ekspor Agustus 2021 ditopang oleh peningkatan ekspor produk manufaktur dan komoditas utama, tren peningkatan harga komoditas, dan peningkatan impor negara mitra dagang.
“Peningkatan ekspor produk manufaktur antara lain ditunjukkan oleh pertumbuhan ekspor bulanan dari produk kertas (HS48) sebesar 19,61 persen. Produk Kimia (HS 38) sebesar 17,10 persen dan kendaraan bermotor (HS 87) sebesar 16,16 persen,” ujarnya.
Sementara ekspor komoditas utama Indonesia antara lain bersumber dari CPO (HS 15 sebesar 61,60 persen, produk timah (HS 80) sebesar 56,29 persen, dan bijih logam (HS 26) sebesar 40,99 persen.
Selain itu, kata Mendag, magnitude penguatan ekspor komoditas semakin besar sejalan dengan tren harga komoditas yang tumbuh sangat baik pada Agustus 2021, seperti CPO naik 55,8 persen YoY dan timah naik 72,7 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peningkatan Impor
Dari sisi demand, terjadi peningkatan impor di negara mitra dagang Indonesia pada bulan Agustus 2021, antara lain RRT yang impornya tumbuh 33,1 persen, India impornya tumbuh 51,5 persen yoy, dan Vietnam tumbuh 21,0 persen YoY.
Demikian, Mendag menyimpulkan keseluruhan ekspor dan impor periode Januari-Agustus 2021 yang tumbuh signifikan mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021.
“Pada periode Januari-Agustus 2021, ekspor dan impor Indonesia sama-sama mencatatkan pertumbuhan signifikan, masing-masing sebesar 37,7 persen YoY dan 33,36 persen YoY,” kata Mendag.
Disisi lain, penguatan ekspor dan impor merupakan salah satu indikasi penting pemulihan perdagangan seiring dengan pengendalian pandemi covid-19 dan program vaksinasi massal di Indonesia.
Advertisement