Liputan6.com, Jakarta - Adalah Mariely Chacon, seorang ibu yang rela berkorban nyawa demi anak-anaknya. Ia merupakan ibu dari anak lelaki dan perempuan yang masing-masing berusia enam dan dua tahun.
Pengorbanan ini dilakukan Chacon dengan meminum air seninya sendiri setelah mereka mengalami kecelakaan kapal laut. Itu dilakukan supaya anak-anaknya bisa menyusui, membuat mereka terhindar dari dehidrasi, melansir dari laman The Sun, Jumat (17/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya, perempuan 40 tahun ini ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dengan dua anaknya menempel di tubuh si ibu. Sementara pengasuh mereka, Veronica Martinez, dikabarkan selamat usai ditemukan di lemari es kecil tempatnya berlindung untuk menghindari terik matahari.
Mereka melakukan perjalanan dengan kapal pesiar bersama keluarga dan teman-teman. Nahas, perjalanan itu berubah jadi 'mimpi buruk' setelah gelombang besar menghancurkan lambung kapal.
Rencananya, mereka meninggalkan Higuerote di negara asal mereka Venezuela menuju pulau Karibia La Tortuga yang tidak berpenghuni di lepas pantai utara negara itu pada 3 September 2021. Operasi penyelamatan setelahnya menemukan tiga orang di sebuah sekoci.
Lima orang, termasuk Remis David Camblor, suami Chacon dan ayah dari anak-anak itu, masih dilaporkan hilang. Anak-anak dan pengasuh dilarikan ke rumah sakit agar mereka bisa dirawat karena dehidrasi dan luka bakar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan
Proses Pemakaman
Para pejabat telah mengonfirmasi Chacon meninggal karena kegagalan organ yang disebabkan dehidrasi. Pemakamannya berlangsung pada Sabtu, 11 September 2021.
Ini dilakukan setelah para pejabat mengonfirmasi dua anaknya, bernama Jose David dan Maria Beatriz Camblor Chacon, selamat. Keduanya diduga menderita stres pascatrauma dan cedera fisik.
Pemakaman disiarkan lewat kanal YouTube sehingga orang-orang terkasih dan simpatisan dapat mengikutinya secara online karena pembatasan Covid-19. Pencarian lima orang yang hilang masih terus dilakukan, meski harapan untuk menemukan mereka dalam keadaan hidup semakin memudar.
Advertisement
Kronologi Kejadian
Otoritas Maritim Nasional Venezuela INEA mengatakan, pada 3 September pukul 9.30, sebuah kapal pesiar bernama Thor meninggalkan Higuerote menuju Pulau La Tortuga dengan jadwal kembali pada 5 September 2021. Otoritas pelabuhan diberitahu pada 5 September 2021 sekitar pukul 11 malam bahwa mereka gagal mencapai tujuannya atau kembali ke lokasi yang ditinggalkannya. Operasi pencarian pun dilakukan.
"Pada 6 September pukul 18.20 kami diberitahu tentang sebuah kapal putih kecil yang hanyut dari Pulau La Orchila yang menyebabkan reorientasi operasi pencarian. Pada 7 September pukul 14.10, tiga orang diselamatkan, dua di antaranya anak-anak, oleh kapal penjaga pantai AB Carecare," imbuhnya.
Seorang pejabat INEA yang bertindak sebagai juru bicara organisasi itu mengatakan, ibu yang meninggal membuat anak-anaknya tetap hidup dengan menyusui mereka dan meminum air kencingnya sendiri. Dia meninggal tiga atau empat jam sebelum penyelamatan akibat dehidrasi setelah tidak minum air selama tiga hari.
Dia mengakui peluang mereka untuk bertahan hidup akan sangat meningkat jika kelompok itu memiliki radio atau GPS atau perangkat keamanan lainnya, termasuk suar. Empat dari lima orang hilang lainnya di kapal itu bernama Jose Javier Marcano Narvaez, Alejandro Osorio Graterol, Vianney Carolina Dos Santos Morales, dan Remis David Camblor yang dikatakan bertindak sebagai nakhoda kapal.
Infografis Krisis Venezuela di Negeri Minyak
Advertisement