Harga Telur Ayam Terjun Bebas, Peternak Resah

Harga telur ayam mengalami penurunan di pasaran.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 17 Sep 2021, 19:30 WIB
Pedagang menata telur ayam ras di salah satu stan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (29/12/2020). Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta menyiapkan operasi pasar guna mengendalikan harga pangan, salah satunya telur ayam yang mengalami kenaikan jelang Tahun Baru 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Para peternak tengah mengeluhkan harga telur ayam yang terjun bebas di pasaran. Bahkan, kini harga telur ayam sentuh Rp 13 ribu per kilogram (kg).

Presiden Peternak Layer Indonesia, Ki Musbar Mesdi mengungkapkan bahwa harga tersebut tidak sebanding dengan biaya pokok produksi telur itu sendiri.

"Harga telur ditingkat peternak saat ini hancur tinggal Rp 13 ribuan - Rp 15 ribuan per kg. Sedangkan di satu sisi, Harga Pokok Produksi 1 kg telur saat ini sudah mencapai Rp 21 ribu per kg," kata Ki Musbar kepada Liputan6.com, Jumat (17/9/2021).

Ia melanjutkan tingginya harga pokok produksi ini lebih disebabkan naiknya harga pakan ayam. Harga pakan ayam naik lebih karena harga jagung yang tidak lagi murah, yaitu Rp 6.000 per kg.

"Jadi per kg telur peternak ayam rugi rata-rata Rp 7.000 per kg per telur," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pemerintah Akan Bantu, Bagaimana Mekanismenya?

Telur ayam terlihat di sebuah peternakan di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

 

Pada Rabu (15/9), sejumlah peternak telah bertemu Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perdagangan M Luthfi.

Dalam pertemuan tersebut, para peternak mengeluhkan harga pakan jagung yang mahal, sementara harga telur di pasaran murah.

Terkait pertemuan tersebut, Ki Musbar membeberkan ada beberapa keputusan.

"Pertama, meningkatkan serapan telur dari peternak melalui program bantuan pemerintah dan kedua, menyiapkan harga jagung di level Rp 4.500/kg untuk kebutuhan peternak sehingga harga pakan bisa terkoreksi turun," jelas Ki Musbar.

Namun, ia mengatakan mekanisme dari bantuan tersebut saat ini belum diketahui. "Hanya mekanismenya seperti apa kita belum tahu masih menunggu," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya