Liputan6.com, Jakarta - Proses evakuasi jenazah tenaga kesehatan (nakes) Gabriela Meilan (22) dihentikan lantaran petugas gabungan ditembaki Kelompok Separatis Teroris (KST) di Distrik Kiwirok, Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria mengatakan, penembakan terjadi saat tim evakuasi hendak turun ke jurang tempat ditemukannya jenazah nakes tersebut.
Advertisement
"Jadi benar, pada saat anggota kita turun untuk mengambil jenazah diganggu sama kelompok separatis ini, terus proses evakuasinya belum bisa dilaksanakan sekarang. Masih di Distrik Kiwirok, masih di daerah situ juga," kata Reza saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/9/2021).
Ia menyebut, gangguan terhadap proses evakuasi jenazah nakes tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIT.
"Jam pastinya yang jelas, kan tadi evakuasi pertama sekitar jam 11-an (waktu setempat), ya berarti mungkin sekitar jam 10 sampai jam 11, mungkin tadi pagi," katanya.
Reza menegaskan, proses evakuasi terhadap jenazah nakes tersebut pun dihentikan sementara sampai kondisi di lokasi tersebut kembali kondusif.
"(Proses evakuasi) sementara kan dihentikan dulu, karena memang prosesnya tidak bisa dilaksankan karena masih diganggu. Proses diganggu, kita langsung mundur, tidak melanjutkan proses evakuasi karena faktor keamanan," katanya.
Cuaca Kurang Baik
Tak hanya faktor keamanan, penghentian sementara proses evakuasi jenazah suster Gabriela juga karena konsisi cuaca yang kurang mendukung.
"Kemudian cuaca juga. Karena cuaca kan enggak bisa diprediksi. Sebenarnya memang salah satu faktor yang menghambat evakuasi kan cuaca juga. Karena kemarin semestinya dilaksanakan, tapi kan faktor cuaca, jarak pandang dan hujan," ungkapnya.
"Sehingga evakuasi baru dilaksanakan sekarang, dari kemarin itu kan, mulai malam sampai dengan siang itu hujan, mendung. Jadi memang proses evakuasi dilaksanakan kemarin, baru bisa dilaksanakan tadi pagi," sambungnya.
Reporter: Nur Habibie
Merdeka.com
Advertisement