Tak Ada Program 100 Hari Bagi Bupati Sabu Raijua

Bupati terpilih Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke dan wakilnya Yohanes Uli Kale resmi dilantik menjadi Bupati lima periode 2021-2026, oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat di aula El Tari, Kamis (16/9/2021).

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 19 Sep 2021, 11:00 WIB
Bupati/Wakil Bupati Sabu Raijua didampingi kuasa hukumnya, Adhitya Nasution usai dilantik di Aula El Tari Kupang. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, Kupang - Bupati terpilih Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke dan wakilnya Yohanes Uli Kale resmi dilantik menjadi Bupati lima periode 2021-2026. Acara pengambilan sumpah jabatan itu dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat di Aula El Tari, Kamis (16/9/2021).

Usai dilantik, Nikodemus Rihi Heke mengatakan, dalam kepemimpinan dirinya bersama wakil bupati terpilih, Johanis Uly Kale tidak menggunakan program 100 hari kerja. Alasannya, bahwa program 100 hari kerja kebanyakan omong kosong alias bohong.

"Kita akan bekerja dan semua bidang akan jadi prioritas. Orang bilang prioritas ini dan itu, tapi bagi saya, semuanya itu jadi prioritas dan tidak ada 100 hari, habis lantik langsung kita kerja," kata Nikodemus.

"Pengalaman 100 hari itu kebanyakan omong kosong, buktinya dan pengalaman kan wartawan lebih tahu, jadi tidak usah bilang 100 hari kerja, besok habis lantik kita kerja," kata Bupati Sabu Raijua.

Dikatakan, semua program akan menjadi prioritas, mulai dari ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata dan lainnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Polemik Pilkada Sabu Raijua

Pilkada Sabu Raijua sempat menuai polemik, usai Bawaslu menemukan salah satu calon, Orient Riwu Kore berkewarganegaraan Amerika. Kasus ini pun diproses hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Melalui keputusan MK, Orient Riwu Kore dinyatakan gugur dalam pencalonan Pilkada Sabu Raijua. Bedasarkan keputusan MK, KPU pusat kemudian meminta Pilkada ulang Sabu Raijua, hingga dimenangkan pasangan calon, Nikodemus Rihi Heke-Yohanes Uli Kale.

Kemenangan Nikodemus-Yohanes tak terlepas dari perjuangan kuasa hukum, Adhitya Nasution. Bersama timnya, Adhitya mampu meyakinkan hakim MK bahwa Orient Riwu benar-benar berkewarganegaraan asing.

Meski menjadi sosok penting dalam Pilkada Sabu Raijua, namun Adhitya tak banyak berharap. Ia hanya berharap Kabupaten Sabu Raijua dibawa kepemimpinan Nikodemus Rihi Heke dan Yohanes Uli Kale mampu membuat perubahan bagi masyarakat Sabu Raijua.

Menurut Nasution, perjuangannya sangat berat dalam menangani kasus Pilkada Sabu Raijua. Di mana dirinya sadar, bahwa lawan-lawannya berasal dari partai besar.

"Yang pasti perjuangan yang berat, dan kita tahu kapasitas kita tidak sebagai siapa-siapa. Jadi pencapaian ini merupkn kepuasan tersendiri buat kita, sehingga tidak dapat dinilai dengan uang maupun apapun," ungkapnya kepada wartawan di Aula El Tari Kupang, Kamis (16/9/2021).

Ia mengaku puas dengan bantuan hukum yang diberikan, dan memberikan sebuah kebanggan, karena dapat mendampingi bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke.

"Waktu itu ada tekanan dan gesekan dari pihak pendukung yang mencoba untuk mengintimidasi dan memecah belah kita. Tetapi itu kita berhasil lewati," ujarnya.

 


Sosok Penting di Balik Pilkada Sabu Raijua

Dia menyebut, dirinya sama sekali tidak sedang berkomitmen dengan bupati Sabu Raijua terkait bantuan hukum yang diberikan. Namun hanya semata membantu bupati saat persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Tidak ada komitmen dengan bupati. Saya sama sekali tidak harapkan apapun. Hanya membantu Pak Bupati di persidangan di MK," ujar Nasution.

Dia menyebut, ke depan, jika bupati dan wakil bupati membutuhkan bantuan hukum, dirinya akan tetap memberikan dukungan kepada bupati, meskipun ia bukan merupakan orang Sabu Raijua.

"Manakala Pak Bupati butuhkan konsultasi hukum, maka kami akan berikan dukungan sebisa mungkin. Apalagi Sabu merupakan kabupaten baru yang masih perlu perbaikan dan masukan," jelasnya.

Nasution berharap kepada bupati dan wakil bupati Sabu Raijua untuk tidak mengkhianati perjuangan yang telah dilakukan sejauh ini, sejak dari MK sampai dilantik.

"Jangan sampai perjuangan itu ternoda dengan hal-hal yang berkaitan dengan hukum seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Saya minta untuk hindari itu," tegasnya.

Dia menambahkan, pihaknya tidak akan mengintervensi semua kebijakan dari pemerintah. Namun jika terdapat kebijakan yang menyimpang, maka kami akan ingatkan mereka.

"Bagaimanapun juga, bupati dan wakil bupati yang akan membangun Sabu Raijua. Jadi kita harap ke depan bisa menciptakan perubahan di Kabupaten Sabu Raijua yang bersih dari KKN," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya