Fintech Ini Sediakan Pinjaman hingga Rp 50 Juta Bagi UMKM

Saat ini UMKM telah berkontribusi 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2021, 23:29 WIB
Perajin menyelesaikan kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). UMKM akan menjadi sektor dunia usaha memagang peranan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia karena telah berkontribusi sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Fintech Peer to Peer Lending, Pinjam Modal mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan memberikan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM atau shipper yang ada di Ninja Xpress

Saat ini, pelaku UMKM tengah menghadapi tantangan pada akses pembiayaan. Padahal, UMKM masih menjadi pilar terpenting dalam penggerak perekonomian nasional.

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, saat ini UMKM telah berkontribusi 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau senilai Rp 8.573,89 triliun.

"Inisiatif Pinjam Modal untuk memberikan kemudahan akses pada pelaku UMKM yang ada di Ninja Xpress menjadi salah satu strategi kami untuk terus membantu pelaku UMKM agar lebih memiliki kestabilan bisnis, untuk itu kami berikan kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM, seraya membantu pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi nasional," kata Presiden Direktur Pinjam Modal Herman Handoko dikutip dari Antara, Jumat (17/9/2021).

Untuk jumlah plafon pinjaman, shipper atau pelaku UMKM bisa mendapatkan fasilitas tambahan modal usaha mulai dari Rp3 juta hingga maksimal Rp 50 juta. Terdapat tiga pilihan jangka waktu peminjaman yakni 3, 6, dan 12 bulan. Fasilitas tambahan modal tersebut berlaku untuk para shipper Ninja Xpress di seluruh Indonesia.

"Kemudahan proses pengajuan permodalan, menjadi salah satu cara kami dalam menyambut lebih banyak pelaku UMKM untuk melakukan proses peminjaman modal. Hasil kerja sama Ninja Xpress bareng Pinjam Modal ini menjadi cerminan kita dengan latar belakang visi yang sama dan komitmen untuk terus menggandeng lebih banyak lagi pelaku UMKM di Indonesia," ujar CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa.

Pinjam Modal hingga saat ini telah bermitra dengan sejumlah industri seperti dari sektor logistik, fleet management, hingga Fast Moving Consumer Good (FMCG) .

Sejak dilakukannya penandatanganan kerja sama pada Juli lalu, pemberian kemudahan akses permodalan untuk pelaku UMKM Ninja Xpress hingga saat ini jumlah pinjaman pada bulan pertama dan kedua berjumlah lebih dari 50 pengajuan dengan approval rate 70 persen dan terus mengalami peningkatan total pinjaman sebesar 25 persen setiap bulannya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


NPL

Ilustrasi fintech. Dok: sbs.ox.ac.uk

Pinjam Modal menerapkan sistem pre-approved plafond per seller atau shipper, sehingga tidak adanya angka kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL).

Lebih jauh, Ninja Xpress yang memang sejak awal fokus kepada pelaku UMKM, dalam waktu dekat akan kembali mengadakan Aksilerasi III sebagai salah satu cara mewujudkan kembali program percepatan khusus untuk bisnis UKM.

Mengutip hasil laporan World Bank 2021, sebesar 59,2 persen responden bermata pencaharian wiraswasta dan 74,1 persen manfaatkan penjualan online sebagai pendapatan utama, 51 persen adalah reseller, dan 11 persen merupakan produsen.

Pandangan Ninja Xpress terhadap laporan tersebut sejalan dengan program Aksilerasi III yang akan memberikan akses jaringan bisnis dengan menyediakan sesi khusus untuk dapat menemukan jejaring reseller yang tepat yang akan meningkatkan skala bisnis pelaku UMKM secara lebih luas.

"Melalui Aksilerasi III kami kembali hadirkan sebagai salah satu komitmen Ninja Xpress tunjukan semangat baru “Siap Bantu Sampai Tujuan” dengan menggandeng beberapa partner, seperti Facebook, Pinjam Modal, para mentor yang andal di Aksilerasi III demi berikan akses terbuka untuk menemukan jaringan bisnis yang tepat bagi pelaku UMKM agar raih omzet milyaran dari rumah menuju merdeka bisnis," kata Andi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya