Menlu Retno dan Pertamina Temui ExxonMobil di AS, Ada Apa?

Menlu Retno sedang berkunjung ke AS. Ia mengajak BUMN, termsuk Pertamina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Sep 2021, 15:00 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Rapat tersebut membahas perkembangan diplomasi vaksin COVID-19 guna program vaksinasi nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Houston - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkunjung ke Amerika Serikat bersama dua BUMN: Pertamina dan Bio Farma. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mendukung BUMN Go-Global.

Bio Farma diajak bertemu Baylor dan Dynavax untuk membahas vaksin COVID-19, sementara Pertamina bertemu dengan ExxonMobil di Houston, Texas. Pertamina dan Exxon membahas hilirisasi hingga produk turunan migas.

"Kerja sama ExxonMobil-Pertamina ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi dan pemanfaatan teknologi pemrosesan bagi Pertamina untuk meningkatkan produksi, refinery, dan petrokimia serta memperluas akses pasar produk turunan migas yang bernilai tambah," ujar Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan resmi, dikuti Sabtu (18/9/2021).

Isu lain yang dibahas adalah teknologi hijau, seperti carbon capture dan dekarbonisasi. Menlu Retno berkata pembahasan ini akan dilanjutkan pada saat Indonesia menghadiri forum lingkungan global COP26 di Glasgow pada November mendatang.

Ia juga berharap agar BUMN yang mendunia bisa menambah investasi.

"Kerja sama ini memiliki arti penting terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mendukung pembangunan ketahanan energi nasional," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kemlu dan Investasi

Menlu Retno LP Marsudi dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada hari Selasa, 31 Agustus 2021. Dok: Kementerian Luar Negeri

Terkait investasi, sebelumnya Menlu Retno Marsudi menandatangani Nota Kesepakatan dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk kerja sama di Pelaksanaan Diplomasi Ekonomi di Bidang Investasi.

Menlu Retno menyoroti perkembangan positif di dalam negeri terkait transformasi iklim usaha dan pembentukan Indonesia Investment Authority (INA), serta tantangan yang dihadapi dalam konteks global khususnya pandemi COVID-19.

"Dalam kerangka inilah Nota Kesepahaman ini disusun sebagai landasan kuat untuk menjalin kerja sama dalam tiga tahun mendatang dan membangun hubungan antar Kementerian yang agile, tanpa sekat birokrasi, dan result-oriented," kata Menlu Retno, dikutip dari situs Kemlu, Selasa (31/8).

Di tengah situasi tersebut, Kemlu dan Kementerian Investasi bersinergi lebih erat dan sepakat untuk bekerja beyond business as usual agar ekonomi Indonesia makin cepat pulih.

Ada tiga bidang yang ditarget oleh Menlu Retno, yakni investasi di sektor kesehatan, investasi yang hijau dan ramah lingkungan, dan membidik mitra-mitra strategis dalam kerangka Sovereign Wealth Fund (SWF).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya