Liputan6.com, Jakarta - Berjalan 7.000 langkah sehari selama usia paruh baya dapat memangkas risiko kematian hingga 70 persen, menurut sebuah penelitian. Para peneliti telah menemukan bahwa target – kurang dari 10.000 langkah yang sering direkomendasikan – sudah cukup untuk melindungi dari penyakit serius.
Sebuah penelitian di AS terhadap orang dewasa paruh baya menemukan, mereka yang berhasil mencapai tujuan, setara dengan berjalan sekitar tiga mil, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama dekade berikutnya. Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa aktivitas fisik secara teratur adalah salah satu hal terpenting bagi orang untuk mempertahankan hidup sehat, melansir dari Daily Mail, Sabtu (18/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
Sebuah tim dari University of Massachusetts menganalisis 2.100 orang dewasa berusia antara 38 dan 50 tahun. Peserta memakai perangkat penghitung langkah selama setahun untuk melacak jumlah rata-rata langkah yang mereka ambil setiap hari.
Mereka yang mengambil kurang dari 7.000 sehari digolongkan memiliki jumlah langkah rendah, sedang antara 7.000 dan 9.999, dan di atas 10.000 sehari digolongkan tinggi. Para peserta ditindaklanjuti hampir 11 tahun kemudian.
Hasil penelitian mengungkapkan orang dewasa yang mengambil 7.000 langkah sehari memiliki kemungkinan antara 50 dan 70 persen lebih kecil untuk meninggal satu dekade kemudian dibandingkan dengan mereka yang mengambil kurang dari 7.000 langkah.
Sementara tingkat kematian pada peserta kulit hitam dan putih masing-masing turun 63 dan 70 persen dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tidak banyak bergerak. Perbedaan gender juga diidentifikasi – kematian pada pria yang mengambil setidaknya 7.000 langkah sehari turun 58 persen, naik menjadi 72 persen untuk wanita.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Banyak Gerak
Tetapi menjalani jalan lebih dari 10.000 sehari tidak dikaitkan dengan pengurangan lebih lanjut dalam risiko kematian. Dr Amanda Paluch, penulis utama studi di jurnal JAMA Network Open mengatakan, hasilnya terlepas dari kecepatan orang berjalan.
Dia menambahkan, ''Sistem pemantauan pasien yang dapat dipakai muncul sebagai alat pengobatan yang dipersonalisasi untuk pencegahan dan pengelolaan kondisi kronis." Para ilmuwan juga menemukan ada proporsi perempuan dan peserta kulit hitam yang jauh lebih besar dalam kelompok langkah terendah.
Orang yang mengambil langkah lebih sedikit memiliki BMI (Body Mas Index) yang lebih tinggi. Selain itu, penilaian kesehatan diri yang lebih rendah, dan prevalensi tekanan darah tinggi yang lebih tinggi.
Advertisement
Menetapkan Target
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang dewasa untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik yang kuat setiap minggu. Gadget kesehatan yang dapat dipakai, yang dibuat oleh perusahaan seperti Fitbit dan Garmin, terjual jutaan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target Anda sendiri adalah kunci untuk kebugaran. Peneliti memberikan monitor langkah kepada 500 orang dari lingkungan berpenghasilan rendah yang lebih berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
Mereka yang diberi target harian 2.000 langkah ekstra sehari hanya berhasil mencapai 1.200 langkah terbaik. Tetapi mereka yang diminta untuk menetapkan target mereka sendiri membutuhkan hingga 1.900 langkah ekstra sehari, menurut studi University of Pennsylvania, dalam jurnal JAMA Cardiology.
Infografis WFH Bukan Berarti Jalan-Jalan ke Luar Kota
Advertisement