Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jawa Barat menyatakan keterisian bahwa tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit penanggulangan COVID-19 di angka 9,3 persen.
Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tren keterisian RS COVID-19 terus turun sejak Juli 2021 yang pernah menyentuh angka di atas 90 persen.
Advertisement
"Jadi ini pertama kalinya BOR rumah sakit kita berada di satu digit. Syukur Alhamdulillah mudah-mudahan kita dapat memertahankan," ujar Ridwan Kamil dikutip dari kanal Youtube Jabar Prov TV, Bandung pada Sabtu, 18 September 2021.
Ridwan Kamil mengatakan sedangkan ketentuan badan kesehatan dunia, WHO, angka BOR RS penanggulangan pasien COVID-19 maksimal 60 persen.
Ridwan Kamil menerangkan sedangkan kondisi status kesiagaan paparan COVID-19 untuk 11 daerah berada di level 2, 14 daerah level 3, dan dua daerah level 4 yakni Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cirebon.
"Meski level 4 tapi di Purwakarta dan Cirebon sebetulnya tidak ada penambahan jumlah kasus. Tapi lebih kepada update data lama yang baru berhasil disinkronisasi dengan Pemerintah Pusat," ujarnya.
Penanggulangan COVID-19 di Level 2 Provinsi Jabar
Ridwan Kamil menuturkan hal Itu sedang dikomunikasikan antara Pemerintah Purwakarta dan Cirebon dengan Pemerintah Pusat difasilitasi oleh Pemerintah Jawa Barat.
Hal serupa disebutkan Ridwan Kamil, terjadi untuk angka kematian akibat COVID-19 di Jawa Barat oleh Pemerintah Pusat.
"Kemudian juga angka kematian (dicatat Jabar) nol, sementara dalam catatan PPKM level 4 itu kematiannya naik," kata Ridwan Kamil.
Advertisement
Kasus Sembuh COVID-19 di Jawa Barat
Berdasarkan data bersatu lawan COVID-19 per 13 September 2021, kasus aktif di Jawa Barat menurun sebesar 502 menjadi 6.945 orang.
Sedangkan tingkat kesembuhan meningkat 705 orang menjadi 677.460. Angka kematian bertambah tujuh orang.
"Masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan terutama di tempat-tempat umum yang saat ini dibuka bertahap. Salah satu protap memasuki tempat umum seperti mall, stasiun, bandara adalah dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," ujarnya.
Ridwan Kamil menilai aplikasi PeduliLindungi hanya menyatakan orang sudah divaksinasi.
Sehingga wajar masih ada kebocoran orang-orang yang sudah divaksinasi tapi positif COVID-19.
“Kami antisipasi dengan tes antigen bagi pengunjung di mal dan ini akan kita jaga maksimal," Ridwan Kamil menekankan.
Infografis Awas Covid-19 Varian Lambda Terdeteksi di 30 Negara
Advertisement