Perbedaan Biaya Komitmen Formula E Dipertanyakan, Ini Penjelasan Wagub DKI Jakarta

Biaya komitmen penyelenggaraan Formula E di Jakarta yakni sebesar 122,102 juta Poundsterling atau setara Rp 2,4 Triliun.

oleh Ika Defianti diperbarui 19 Sep 2021, 15:52 WIB
Kendaraan melintas di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (11/2/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar ajang bertaraf internasional Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemprov DKI mengikuti telah aturan yang ada terkait pembayaran commitment fee atau biaya komitmen penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E.

"Kami ada perbedaan commitment fee antara Asia dan Eropa. Kita mengikuti aturan dan ketentuan yang ada dari Formula E," kata Riza di Jakarta, Minggu (19/9/2021).

Lanjut Riza, nantinya hal tersebut dapat dijelaskan secara terperinci oleh PT Jakarta Propertindo atau Jakpro sebagai pihak yang ditugaskan dalam penyelenggaraan tersebut.

"Bisa nanti ditanyakan kepada Jakpro detail dan persisnya," jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan tingginya biaya commitment fee atau biaya komitmen penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Yakni sebesar 122,102 juta Poundsterling atau setara Rp 2,4 Triliun.

Menurut dia, di sejumlah kota penyelenggara Formula E seperti New York, Amerika Serikat tidak dikenai biaya commitment fee. Bahkan kota Roma, Italia dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan tahun 2025.

"Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD Jakarta," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Minggu (19/9/2021).


Pertanyakan Biaya Komitmen Fee Berbeda

Lebih lanjut Anggara mengungkapkan, bahwa  penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada hanya terdapat biaya nomination fees for the City of Montreal sebesar C$151,000 atau setara Rp 1,7 miliar dan race fees sebesar C$1.5 juta atau setara Rp 17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp 18,7 miliar.

Karena hal itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo lebih jeli kembali.

"Dan mempertanyakan mengapa penerapan biaya komitmen fee di berbagai kota berbeda.Mengapa Montreal hanya membayar 5 persen dari biaya commitment fee yang ditagihkan Dispora," papar Anggara. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya