Menkes Budi: Kalau Indonesia seperti Singapura, Vaksinasi 4 Hari Selesai

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia bisa cepat selesai jika luasnya kayak Singapura

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Sep 2021, 15:35 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau pembukaan Gerakan Vaksinasi COVID-19 Masyarakat Kaki Gunung Indonesia di Desa Cimacan, Cianjur Jawa Barat, Sabtu (28/8/2021). (Dok Kementerian Kesehatan RI)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau pembukaan Gerakan Vaksinasi COVID-19 Masyarakat Kaki Gunung Indonesia di Desa Cimacan, Cianjur Jawa Barat, Sabtu (28/8/2021). (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa vaksinasi COVID-19 di tanah air rampung dalam empat hari jika Indonesia luasnya seperti Singapura.

Hal ini disebabkan jumlah populasi penduduk Singapura yang berkisar 5 juta orang, sedangkan Indonesia berkali-kali lipat daripada itu.

"Saya suka dibilang, Indonesia kok nyuntiknya paling kecil? Saya jawab, ya paling kecil, kalau yang besar (capaian vaksinasi) ya negara-negara seperti Singapura atau kepulauan lainnya. Alasannya, mereka penduduknya kecil (sedikit)," kata Budi Gunadi Sadikin saat acara Wealth Class - How To Live With Covid 19 In The Long Run pada Sabtu, 18 September 2021.

"Bahkan ada 100.000 orang atau Singapura penduduknya 5 juta. Mereka sudah 80 persen vaksinasi. Jadi, lebih mudah. Kalau kita penduduknya 5 juta atau sebesar Singapura, 4 hari (vaksinasi) selesai," Menkes melanjutkan.

Dari segi vaksinasi, Budi Gunadi mengungkapkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dari jumlah orang yang divaksinasi dosis pertama. Menurut Budi, perbandingan ideal capaian vaksinasi juga dilihat dari jumlah orang yang divaksinasi dan jumlah dosis suntikan.

"Kita sekarang posisinya nomor enam di dunia dari jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Kita nomor 6 sesudah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang dari jumlah suntikan yang diberikan," katanya.

"Ya, not bad lah (tidak buruk) negara kita," Budi menekankan.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Vaksinasi COVID-19 Capai 37,5 Persen

Petugas melakukan screening terhadap warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, Selasa (7/9/2021). Situs covid-19.go.id mencatat, vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 32,1 persen dari total sasaran 208 juta jiwa. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dari data Kementerian Kesehatan per 18 September 2021, sudah 78 juta orang atau 37,5 persen dari target yang mendapatkan vaksinasi COVID-19. Target penyuntikkan menyasar 208 juta orang Indonesia.

"Target kita tuh sekarang kan yang di atas 12 tahun, sebelumnya di atas 18 tahun. Waktu pertama kali kita bikin targetnya adalah 181,5 juta. Tapi karena di tengah-tengah ditemukan bahwa vaksin ini aman digunakan untuk usia 12 tahun, jadi tambah lagi targetnya," jelas Budi Gunadi Sadikin.

Menkes Budi Gunadi juga menyentil, soal vaksinasi Indonesia yang disebut-sebut akan selesai dalam 10 tahun.

"Kenapa kita bisa hanya bisa 100.000 per hari bukan enggak mampu nyuntik, karena kita hanya kebagian 3 juta vaksin pas bulan Januari 2021. Kalau kita nyuntiknya 1 juta sehari, ya 3 hari habis, terus yang lain enggak kebagian," imbuhnya.

"Problem utama dari vaksinasi adalah ketersediaan vaksin, bukan kemampuan menyuntiknya. Dari Januari-Juli, kita cuma punya 90 juta dosis. Di bulan Agustus sampai sekarang, barulah vaksin banyak datang."


Infografis Vaksinasi Covid-19 Lampaui Target, Jakarta Sudah Aman?

Infografis Vaksinasi Covid-19 Lampaui Target, Jakarta Sudah Aman? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya