Bank Dunia Puji Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 100 Juta Dosis

Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mengumumkan vaksinasi Covid-19 gratis untuk penduduk dewasanya. Ini pun menuai pujian Bank Dunia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 20 Sep 2021, 10:41 WIB
Warga menerima vaksin virus corona COVID-19 Sinovac di klinik vaksinasi massal darurat di lapangan sepak bola di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia disebut berhasil menyuntikkan 100 juta vaksin Covid-19 kepada warganya. Pencapaian itu menjadi sorotan dan menuai pujian dari World Bank atau Bank Dunia.

Melansir worldbank.org, Senin (20/9/2021) Indonesia dilaporkan telah memberikan dosis vaksin Covid-19 yang ke-100 juta pada 31 Agustus 2021.

Ini dikatakan menjadi tonggak penting bagi salah satu negara yang paling terdampak Covid-19 di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta orang dan kondisi geografi kepulauan yang menantang.

Indonesia kini menjadi salah satu dari hanya 7 negara yang telah mencapai prestasi (vaksinasi) tersebut.

"Pemerintah Indonesia layak mendapat pengakuan. Yang telah berhasil mengkoordinasikan sumber daya kesehatan di seluruh negeri dan telah mengalokasikan USD 14,9 miliar untuk respons sektor kesehatannya sejauh ini," mengutip penjelasan Bank Dunia.

Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mengumumkan vaksinasi Covid-19 gratis untuk penduduk dewasanya.

Program vaksinasi di Indonesia baru-baru ini diperluas untuk mencakup kelompok usia 12-17 tahun. Dan saat ini memberikan lebih dari 1,2 juta dosis per hari, dan hampir naik 10 kali lipat sejak pertengahan Mei 2021.

Pemerintah Indonesia dikatakan masih terus berupaya melakukan vaksinasi warga di seluruh negeri hingga kuartal pertama tahun 2022.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tindakan Tepat Waktu hingga Fleksibilitas

Vaksinasi ibu hamil di 38 Puskesmas se-Kota Tangerang dan RSUD Kota Tangerang akan digelar. (Foto:Liputan6/Pramita Tristiawati)

Selain itu, Bank Dunia juga memaparkan dua hal penting yang mereka yakini telah membantu Indonesia meraih pencapaian tersebut.

Salah satunya, tindakan tepat waktu dan tegas. Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia menyadari pentingnya vaksinasi tepat waktu untuk mengurangi dampak pandemi dan bekerja cepat untuk mendapatkan vaksin yang cukup bagi penduduknya segera setelah vaksin tersedia.

Sementara kekurangan vaksin global telah menjadi masalah utama bagi negara-negara lain, Indonesia telah mampu mengamankan pasokan yang stabil dan secara signifikan meningkatkan program vaksinasinya.

Pembiayaan yang adaptif, memadai, dan fleksibel. Mengkoordinasikan sumber daya untuk memerangi pandemi itu mahal, kompleks, dan dinamis, karena prioritas terus berubah.

Bank Dunia mengatakan, pemerintah Indonesia telah membuat komitmen yang signifikan untuk sektor kesehatan, untuk pemulihan ekonomi, dan terhadap mitigasi dampak sosial, yang berjumlah lebih dari USD 50 miliar sejauh ini.

"Komitmen ini telah diperoleh dari anggaran pemerintah melalui prioritas ulang, dan juga dengan memobilisasi sumber daya eksternal," kata Bank Dunia.


Bank Dunia Jadi Lembaga Pertama yang Tawarkan Pembiayaan Darurat Respons COVID-19 di Indonesia

Vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 dari Pfizer di Puskesmas Lebak Bulus, Jakarta, Senin (23/8/2021). Pemerintah memprioritaskan distribusi vaksin COVID-19 Pfizer dengan merek Comirnaty di Jabodetabek. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bank Dunia adalah lembaga pertama yang menawarkan pembiayaan darurat untuk respons Covid-19 di Indonesia pada awal Maret 2020.

Atas permintaan pemerintah, pembiayaan disalurkan melalui program inovatif untuk Operasi Hasil. Mungkin pertama kali ini digunakan dalam keadaan darurat di mana pun di dunia. Model pembiayaan ini telah menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam cara mencapai hasil, sambil memastikan pengeluaran diprioritaskan dan akuntabel dengan tepat, tutur Bank Dunia.

Pendekatan ini telah memberikan hasil yang tepat sasaran untuk sistem kesehatan di Indonesia, khususnya kemampuan kesiapsiagaan darurat rumah sakitnya, dan pelaksanaan program vaksinasinya.

Sementara pencapaian 100 juta dosis layak untuk diakui, Bank Dunia juga mengingatkan jika penting juga untuk menyadari bahwa menjangkau populasi yang tersisa mungkin merupakan tantangan terbesar.

Hal itu salah satunya ketika adanya daerah terpencil di negara yang tingkat vaksinasinya lebih rendah, dan informasi yang salah serta keraguan masih menghalangi orang untuk mendapatkan suntikan vaksin.

Selanjutnya, Bank Dunia pun menyampaikan bahwa mereka akan terus memberikan dukungan teknis kepada pejabat kesehatan Indonesia untuk mengatasi tantangan ini.

Kemitraan dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia, KfW, Pemerintah Australia, dan Gates Foundation sangat penting bagi keberhasilan, seperti halnya kesediaan mitra bilateral lainnya dan badan-badan PBB untuk bekerja dalam koordinasi yang erat.

Bank Dunia juga terus mendukung tanggap darurat Covid-19 di Indonesia melalui berbagai cara, termasuk meningkatkan bantuan sosial dan memperkuat ketahanan sektor keuangan.

Pandemi diakui telah menyentuh semua warga dunia selama 18 bulan terakhir. Satu hal yang disoroti adalah kekuatan kemitraan, yaitu orang-orang yang bekerja sama untuk tujuan bersama.

Sebanyak 100 juta dosis dinilai menjadi tonggak penting dan tidak dapat dicapai tanpa kerja keras yang luar biasa oleh tim dan komunitas di seluruh Indonesia.

"Tentu masih banyak yang harus dilakukan, tetapi kami tetap yakin bahwa kami akan mengatasi tantangan bersama," demikian pernyataan Bank Dunia di laman blog resminya.

Dalam akhir pernyataannya, Bank Dunia juga menyemangati upaya vaksinasi COVID-19 di Tanah Air dengan menyampaikan: "Berat sama dipikul ringan sama dijinjing!"

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya