5 Fakta Terkait Ustaz di Tangerang Ditembak Orang Tak Dikenal

Pada Sabtu 18 September 2021, ustaz yang juga merupakan Ketua DKM Masjid di daerah Gembong, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten ditembak orang tak dikenal (OTK).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Sep 2021, 17:32 WIB
Ilustrasi Penembakan (Rudy and Peter Skitterians/Pixabay).

Liputan6.com, Jakarta - Pada Sabtu 18 September 2021, ustaz yang juga merupakan Ketua DKM Masjid di daerah Gembong, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten ditembak orang tak dikenal (OTK).

Dilarikan ke rumah sakit, tapi ustaz tak tertolong dan meninggal dunia pada Sabtu malam, 18 September 2021. Polisi pun melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.

"Polres Tangerang Kota dibantu oleh Polda Metro Jaya sedang menyelidiki," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Minggu 19 September 2021.

Selain itu, menurut Yusri, saat ini tim Laboratorium Forensik (labfor) sedang melakukan pendalaman soal jenis senjata pada penembakan sang ustaz.

"Tim Labfor sedang analisis untuk ketahui senjata apa yang digunakan pelaku. Tim masih bekerja," kata Yusri kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Berikut fakta-fakta terkait ustaz yang ditembak orang tak dikenal (OTK) di daerah Gembong, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten dihimpun Liputan6.com:

 


1. Penembak Gunakan Jaket Ojek Online

Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Ketua DKM Masjid di daerah Gembong, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten ditembak orang tak dikenal (OTK) yang memakai atribut ojek online, Sabtu 18 September 2021.

Marcel, warga sekitar, menuturkan korban merupakan seorang tokoh ulama.

"Itu ustaz Alex yang ditembak. Dia sekarang dilarikan ke Rumah Sakit Mulya," terang dia.

Menurutnya, belum jelas ihwal penembakan tersebut. Namun, dia memastikan penembakan ini dilakukan oleh orang yang menggunakan jaket ojek online.

"Yang nembak pakai jaket ojek. Belum tahu pastinya gimana," jelas Marcel.

 


2. Ustaz Meninggal Dunia

Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Ustaz yang ditembak orang tak dikenal (OTK) di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, meninggal dunia di rumah sakit pada Sabtu malam, 18 September 2021.

"Semalam, inisiatif warga dibawa ke Rumah Sakit Mulya, tapi karena pendarahan, akhirnya meninggal," kata Ketua RW 05 Ahmad Mangku di tempat kejadian perkara.

Lalu, karena kepentingan autopsi, jenazah korban penembakan yang diketahui bernama Armand dan akrab disapa Ustaz Alex itu dipindahkan ke kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang.

Menurut Ahmad, korban ditembak di bagian pinggang kanan, tembus ke pinggang kiri. Dia juga melihat, peluru tembus mengenai pintu.

"Makanya saya lihat pelurunya, tadi sudah diamankan polisi," tegas dia.

 


3. Polisi Kejar Pelaku

Ilustrasi Bunuh Diri (iStockphoto)

Kasus penembakan ustaz oleh orang tak dikenal (OTK) di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, kini dalam penanganan kepolisian.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, pihaknya melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.

"Polres Tangerang Kota dibantu oleh Polda Metro Jaya sedang menyelidiki," ucap Yusri saat dikonfirmasi, Minggu 19 September 2021.

 


4. Tunggu Hasil Labfor

ilustrasi peluru tembakan. (iStockphoto)

Menurut Yusri, pihaknya telah melakukan olah TKP bersama tim laboratorium forensik (labfor).

Selain itu, penyidik turut meminta sejumlah keterangan dari para saksi terkait penembakan ustaz tersebut.

"Sekarang kami lagi menunggu hasil otopsi dari rumah sakit, kemudian hasil lab proyektil. Karena memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari Labfor," kata Yusri.

 


5. Periksa CCTV dan Saksi

Ilustrasi kamera CCTV (Sumber: Wikipedia)

Menurut Yusri, salah satu analisis yang dilakukan pihaknya adalah dengan memeriksa rekaman CCTV. Juga memeriksa proyektil peluru yang ditemukan pada tempat kejadian perkara (TKP).

"Tim masih analisis CCTV karena kejadian sudah mulai gelap dan termasuk proyektil. Karena penembakan itu menembus dan proyektil sempat menyasar ke pintu rumah korban," kata dia.

Selain itu, dia menegaskan, penyelidikan terus dilakukan oleh jajaran Polres Tanggerang Kota dibantu Krimum Polda Metro Jaya, salah satunya dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Polres tangkot dibackup Krimum PMJ kita sudah anev kumpulkan alat bukti yang ada dan riksa beberapa saksi termasuk saksi keluarga dan tetangga dan terakhir bersama ada sekitar lima saksi," tegas Yusri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya