Liputan6.com, Jakarta - Seberapa sering Anda mengonsumsi minuman bubble tea atau boba? Belakangan ini, minuman manis ini memang menjadi tren yang banyak diburu individu. Namun, bila Anda mengonsumsi bubble tea terlalu banyak akan berdampak pada kesehatan Anda.
Terlalu sering menyenangkan diri dengan menikmati boba tentu akan berdampak pada kesehatan. Hal ini karena adanya kandungan gula yang tinggi atau tapioka yang kaya akan kalori.
Baca Juga
Advertisement
Bubble tea pertama kali dibuat di Taiwan pada 1980-an dan menjadi minuman andalan di Amerika Serikat. Dikutip dari CNA Lifestyle, Rabu (22/9/21), fruktosa yang ditemukan pada bola di minuman bubble tea dapat menyebabkan peningkatan kadar purin dalam tubuh saat dicerna. Peningkatan purin dapat menyebabkan asam urat.
Nah, penasaran apa saja dampak yang terjadi pada kesehatan Anda jika rutin mengonsumsi [bubble tea](https://www.liputan6.com/tag/bubble-tea "")? Berikut ulasannya seperti melansir dari The List.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Membutuhkan lebih banyak nutrisi
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Departemen Pertanian AS, terdapat beberapa asupan kalsium dari susu tambahan. Biasanya, bubble tea mengandung sedikit vitamin, nutrisi dan serat.
Sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa kalori yang kita dapatkan dari minuman kurang tidak sebanyak kalori yang dikonsumsi dari makanan. Sehingga untuk mendapatkan rasa kenyang, kita sering minum dengan berlebihan. Sehingga kita bisa minum lebih banyak dari yang seharusnya untuk mendapatkan rasa lapar.
Advertisement
2. Menambah berat badan
Terlalu sering mengonsumsi bubble tea juga bisa menyebabkan naiknya berat badan. Sebuah studi dari Food Science & Nutrition menemukan bahwa teh susu 32 ons dengan tapioka boba memiliki 448 kalori dan 57 gram gula. Sedangkan kita disarankan untuk mengkonsumsi kurang dari 10 persen kalori perhari dari gula tambahan.
Sebuah penelitian dikutip dari Healthline, minuman manis tidak memiliki dampak besar pada hormon yang memicu rasa lapar dibandingkan makanan padat. Sehingga Anda mengonsumsi lebih banyak kalori karena Anda tidak merasa kenyang.
3. Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
Untuk menghindari terkenanya diabetes tipe 2, Anda dapat melakukan gaya hidup sehat termasuk diet dan olahraga. Anda juga disarankan untuk membatasi asupan gula tambahan antara delapan dan 11 sendok setiap hari.
Namun bila sering konsumsi bubble tea, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan lonjakan insulin yang dapat meningkatkan risiko diabetes atau memperburuk kontrol gula apabila Anda mengidap diabetes.
Berdasarkan sebuah studi, menunjukkan bahwa minuman manis bisa menjadi salah satu penyebab utama peningkatan risiko diabetes tipe dua. Studi ini juga mengklaim bahwa menambahkan satu porsi minuman manis ke diet Anda setiap harinya, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua.
Advertisement
4. Merusak gigi
Memanjakan diri dengan menikmati bubble tea memang terasa menyenangkan. Namun, menurut dr. Keith Leong, dokter fifi dari United Dental Surgery, minuman manis seperti bubble tea dapat merusak kesehatan dan penampilan gigi Anda. Minuman ini dapat melarutkan gigi Anda, mengakibatkan erosi, gigi berlubang dan gigi sensitif.
Untuk meminimalkan potensi merusak gigi, Leong menyarankan agar seseorang dapat menghabiskan minuman manis seperti kopi dan bubble tea dalam waktu 30 menit.
5. Mengalami sembelit
Mengonsumsi bubble tea dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kasus sembelit yang tidak nyaman. Dr. Lina Felipez, ahli gastroenterologist menjelaskan, meskipun bubble terbuat dari tapioka makanan bertepung yang sebagian besar terbuat dari karbohidrat juga bisa menyebabkan sembelit.
Dikutip dari The List, menurut health, bubble pada milk tea menggunakan guar gum sebagai bahan tambahan dalam pembuatannya. Sehingga dapat menyebabkan sembelit. Jika Anda ingin menghindari sembelit, disarankan untuk mengurangi konsumsi bubble milk tea Anda.
Advertisement
6. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
Berdasarkan sebuah penelitian, terlalu sering konsumsi minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung bahkan meningkat akibat penyakit jantung.
Studi tersebut menemukan sebuah data di mana semakin banyak minuman manis yang dikonsumsi, maka semakin tinggi risiko kematian mereka. Seseorang yang mengonsumsi lebih dari dua atau lebih minuman manis per harinya, lebih mungkin meninggal karena terkena stroke atau penyakit jantung.
Penulis:
Stephanie
Universitas Multimedia Nusantara