Liputan6.com, Jakarta - Seseorang yang sering mengunggah banyak swafoto atau sering membicarakan tentang dirinya secara terus menerus, mungkin mereka merupakan seorang narsis. Namun, seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder/NPD) memiliki kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan beberapa hal.
Kondisi kesehatan seorang NPD ditandai dengan rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan, kebutuhan yang mendalam akan perhatian dan kekaguman yang berlebihan, kurangnya empati terhadap orang lain dan sering mengalami masalah dalam hubungan.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari WebMd, Selasa (21/9/2021), narsisme adalah pelibatan diri ekstrim yang membuat seseorang mengabaikan kebutuhan orang di sekitarnya. Seorang narsis sejati sering mengabaikan orang lain atau perasaan mereka. Mereka juga tidak bisa memahami dampak dari perilaku mereka terhadap orang lain.
Berikut ini tanda kalau Anda mengencani seseorang yang narsis, seperti melansir dari Healthline, Selasa (21/9/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Memonopoli pembicaraan, cenderung berbicara tentang dirinya sendiri
Jacklyn Krol, LCSW, seorang psikoterapis mengatakan bahwa orang narsistik suka terus menerus membicarakan pencapaian mereka dengan muluk-muluk.
Mereka melakukan hal tersebut karena merasa lebih baik dan lebih pintar daripada orang lain. Melakukan hal ini juga dapat membantu mereka untuk dapat tampil percaya diri.
Dr. Angela Grace, PhD, MEd, BFA, BEd, seorang psikolog klinis juga menambahkan mereka sering membesar-besarkan pencapaian mereka untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Advertisement
2. Haus akan pujian
Mungkin sebagian individu melihat bahwa seorang yang narsistik adalah orang yang sangat percaya diri. Nyatanya mereka justru kurang percaya diri.
Biasanya mereka akan terus menerus memberitahu orang lain tentang kehebatan mereka karena mereka membutuhkan banyak pujian. Jika Anda tidak memberikan mereka pujian, mereka akan terus memancingnya.
Seorang narsistik biasanya menggunakan orang lain yang memiliki rasa empati yang tinggi untuk memberikan kata-kata pujian untuk diri mereka dan membuat mereka merasa kuat.
Perbedaan yang dapat terlihat antara orang yang percaya diri dan mereka yang menderita NPD atau seorang yang percaya diri adalah seorang narsistik membutuhkan orang lain untung mengangkat harga diri diri dan kepercayaan mereka.
Selain itu, mereka mengangkat diri mereka hanya dengan merendahkan orang lain. Sedangkan orang yang benar-benar percaya diri tidak akan mengandalkan orang lain.
3. Minim rasa empati
Kurangnya rasa empati terhadap orang lain merupakan salah satu ciri khas seorang narsistik.
Apakah pasangan Anda peduli jika Anda bercerita mengalami hari yang buruk di tempat kerja? Atau ketika Anda sedang bertengkar dengan sahabat Anda? Atau bahkan mereka merasa bosan ketika Anda mengungkapkan hal-hal yang membuat Anda marah dan sedih?
Jika ya, kemungkinan pasangan Anda adalah orang yang narsistik. Mereka tidak memiliki keterampilan untuk memahami perasaan orang lain, berempati dan bersimpati. Ini menjadi salah satu alasan yang menyebabkan retaknya hubungan.
Advertisement
4. Tak memiliki teman sejati
Seorang narsistik umumnya tidak memiliki teman jangka panjang. Biasanya pertemanan mereka sifatnya hanya sementara.
Biasanya mereka akan marah jika Anda sesekali menghabiskan waktu dengan kerabat Anda. Mereka akan mengklaim bahwa Anda tidak menghabiskan cukup waktu bersama mereka dan membuat Anda merasa bersalah.
Penulis:
Stephanie
Universitas Multimedia Nusantara