Liputan6.com, Jakarta Indro Warkop mengaku kecewa dengan kemunculan Warkopi yang menirukan Warkop DKI tanpa izin. Bahkan pemilik nama lengkap Drs. H. Indrodjojo Kusumonegoro, M.M., tak segan menyebut mereka tak beretika.
Menurut Indro Warkop, dalam berkarya di industri hiburan Tanah air seseorang harus menjunjung tinggi etika apalagi dalam menirukan seseorang.
Diceritakan sahabat karib mendiang Dono dan Kasino, sekelas Helmi Yahya pernah meminta izin kepadanya untuk menampilkan seseorang yang mirip dengannya di acara televisi gagasannya.
Baca Juga
Advertisement
"Saya ingin berbicara etika. Di sebuah televisi swasta ada sebuah acara kalau eggak salah produsernya Helmi Yahya, ASAL asli atau palsu. Suatu saat dia ada yang pernah mirip saya, dipertandingkan. Dan itu mereka minta izin saya," kata Indro Warkop saat konferensi pers virtual, Senin (20/9/2021).
"Saya izinin. Saya cuma mau bilang, betapa seorang Helmi Yahya toh juga mempunyai etika," sambungnya.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Masalahkan Kemiripan
Indro Warkop tidak pernah mempermasalahkan ketiga pemuda yang bernama Alfin, Sepriadi, dan Alfred untuk mirip dengannya dan dua sahabatnya Dono dan Kasino. Hanya saja, mereka harusnya menjunjung tinggi etika seseorang terutama dalam berkarya.
"Ada yang mengatakan memang siapa yang bisa menentukan mirip siapa, saya tidak mempersoalkan tentang mirip. Saya bahkan membuat DKI Reborn," kata Indro.
Advertisement
Aturan
Tidak bermaksud memotong rejeki orang di industri hiburan Tanah Air, namun menurut Indro Warkop ada aturan yang harus dijalani bila mencari rejeki dengan menirukan seseorang.
"Bukan mau menyetop rezeki sama sekali enggak. Demi Allah, demi Rasulullah. Jadi, saya menginginkan ini titik tolak kesadaran orang terhadap hak kekayaaan intelektual,” ujar Indro.
Edukasi
Indro Warkop berharap edukasi seputar HAKI ditingkatkan. Peran masyarakat dan media sangat penting agar ke depan insiden macam ini tak terulang lagi.
"Saya pengin momen ini mengedukasi kita semua. Sekali lagi mengedukasi kita untuk mengerti Hak Kekayaan Intelektual yang harus kita perhitungkan. Tidak harus ditakuti, tapi diperhitungkan keberadaannya,” katanya.
Advertisement