Sepi Penumpang, Taksi-Taksi di Thailand Disulap Jadi Kebun Mini

Begini cara sopir taksi Thailand manfaatkan taksinya ditanami tanaman.

oleh Ignatia Ivani diperbarui 22 Sep 2021, 09:04 WIB
Credit: BBC

Liputan6.com, Jakarta Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak hanya dialami di Indonesia. Thailand juga mengalami hal yang sama. Pandemi membuat lalu lintas tampak sepi yang sebelumnya merupakan kota sibuk.

Dampaknya, banyak transportasi umum yang mengalami penurunan dalam segi pendapatan. Bahkan sopir sampai menganggur karena tidak adanya penumpang.

Alih-alih memakirkan taksinya begitu saja, salah satu perusahaan taksi mengubah fungsi kendaraannya untuk lebih produktif di kala pembatasan di Thailand.

Manfaat lain yang didapat yakni menjadi sarana penghijauan yang memberikan suasana baru di lingkungannya dan penghasilan baru yang bisa diperoleh dari hasil panen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Membagi atap taksi jadi beberapa petak

Credit: BBC

Di bawah naungan perusahaan, taksi Ratchaphruek menginisiasi para pekerja untuk membangun taman mini di bagian atap kendaraan yang tak beroperasi.

Nantinya, taman itu dibagi beberapa petak untuk ditanami beberapa sayuran seperti cabai, mentimun, dan cukini. Ide kreatif ini diharapkan mampu membantu pengemudi yang menganggur. 


Menggunakan perlengkapan yang sederhana

Credit: BBC

Pembangunan taman mini cukup sederhana menggunakan sebilah bambu yang membaginya menjadi tiga petak. Kemudian, kantong sampah hitam dipakai untuk jadi alas yang direntangkan di setiap sisi. Terkahir, atap kendaraan siap ditutup tanah.

Yang hasilnya bisa dinikmakti para sopir dan bila ada sisanya bisa dijual di pasar lokal. Diharapkan setelah membantu para pengemudi, sisa makanan bisa dijual di pasar lokal.

 


Kondisi fasilitas transportasi umum saat ini

Credit: BBC

Bisnis taksi di Bangkok amat bergantung pada sektor pariwisita. Oleh karena itu, kondisi COVID-19 turut memperburuk performa transportasi umum yang nyaris tidak ada kehidupan.

Taman mini menjadi harapan terakhir pengemudi melanjutkan kehidupannya.

"Ini adalah opsi terakhir kami," Thapakorn Assawalertkun, salah satu pemilik perusahaan, mengatakan kepada kantor berita AFP.


Memanfaatkan taksi yang mangkrak

Credit: BBC

Mungkin Anda bertanya-tanya, ini akan merusak kondisi fisik taksi. Tentu saja tidak, pasalnya pihak perusahaan menggunakan taksi yang mangkrak.

"Menanam sayuran di atas atap tidak akan merusak taksi karena sebagian besar sudah rusak tidak bisa diperbaiki. Mesin rusak, ban kempes. Tidak ada yang bisa dilakukan," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya