Dikabarkan Sudah Damai, Polisi Tetap Usut Penganiayaan Irjen Napoleon kepada M Kece 

Tersangka kasus penodaan agama, Muhammad Kece diduga dianiaya terpidana kasus suap, Irjen Napoleon Bonaparte di Rutan Bareskrim Polri.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2021, 01:11 WIB
Foto terbaru Muhammad Kece dengan wajah lebam beredar di aplikasi perpesanan. Dia diduga dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte di Rutan Bareskrim Polri (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengaku belum mengetahui soal kabar perdamaian antara Irjen Napoleon Bonaparte dengan Muhammad Kece.

M Kece merupakan tersangka kasus dugaan penodaan agama yang dianiaya terpidana kasus suap Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.   

"Saya tidak tahu perdamaian itu," kata Andi saat dikonformasi merdeka.com, Senin (20/9/2021).

Namun demikian, Andi menegaskan bahwa kalaupun perdamaian itu benar terjadi, proses hukum terkait kasus insiden penganiayaan yang diduga dilakukan Irjen Napoleon kepada Muhammad Kece tetap akan berlanjut.

"Kalaupun ada (perdamaian), tidak akan mempengaruhi proses penyidikan karena kasus yang dilaporkan bukan delik aduan," katanya.

Kendati sudah naik ke tahap penyidikan, polisi belum menentukan tersangka dalam kasus penganiayaan ini. "Penyidikan tetap berjalan," tuturnya.


Kabar Perdamaian Sudah Lama

Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen (Pol) Napoleon Bonaparte (tengah) sesaat sebelum menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (8/2/2021). Sidang beragendakan mendengar keterangan terdakwa. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dikonfirmasi secara terpisah, kuasa hukum Irjen Napoleon, Ahmad Yani mengaku sudah mendengar kabar perdamaian antara kliennya dengan M Kece. 

"Saya sudah mendengar informasi itu (perdamaian), cuman saya belum dapat informasi. Jadi informasi didapat dari kawan-kawan, terus ada juga kawan seperti Anton Permana kan itu kan alumni sana juga," kata Yani saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (20/9).

Namun demikian, Yani belum bisa memastikan kapan perdamain tersebut terjadi. Sebab hingga saat ini dirinya belum bertemu dengan Napoleon.

Berdasarkan informasi yang ia terima, perdamaian itu telah berlangsung lama. Karena itu, dia juga merasa heran kenapa kejadian penganiayaan ini baru dilaporkan.

"Itu yang saya tanyakan, terlepas ada damai atau tidak ada damai. Dan peristiwa ini juga sudah cukup lama, kenapa hal ini bisa terjadi, siapa yang ngipasin seperti itu loh," ujarnya.

"Dan ini menurut saya, ke depan bisa membahayakan Kece sendiri, dia membangkitkan lagi kemarahan, yang saya takut gitu loh," tambahnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya