Liputan6.com, Jakarta - Rivan Nurmulki kembali melanjutkan karier bola volinya di Jepang. Andalan timnas voli Indonesia itu kembali dikontrak Nagano Tridents untuk bermain di Liga Voli Jepang atau V.League Division 1.
Menurut Wibi Anhari, manajer Rivan Nurmulki, pemain berusia 26 tahun tersebut dikontrak selama delapan bulan. "Mulai September 2021," kata Wibi.
Advertisement
Ini adalah periode kedua pemain Surabaya Samator itu bermain untuk Nagano. Musim lalu, debut Rivan di liga voli terbaik Asia tersebut sangat membanggakan.
Meski Nagano menempati urutan kesembilan klasemen akhir, Rivan finis di posisi keempat sebagai top skor atau pencetak poin terbanyak. Dia mengungguli bintang voli Rusia peraih medali emas Olimpiade London 2012 Dmitriy Muserskiy.
Berlanjutnya karier Rivan di Jepang juga tidak lepas dari adanya dukungan dari Samator dan institusi tempatnya bekerja, yaitu Polri. "Alhamdulillah saya mendapat support dari Bhayangkara, khususnya manajer bola voli Bhayangkara Pak Budi Indra. Klub Samator juga support," kata Rivan.
Berikut wawancara Bogi Triyadi dari Liputan6.com dengan Rivan Nurmulki jelang keberangkatan ke Jepang di Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/9/2021) lalu.
Wawancara Rivan
Bisa ceritakan bagaimana bisa dikontrak lagi oleh Nagano?
Setelah habis (kompetisi J League 1) musim lalu, cuma ada omongan saja buat lanjut. Kesepakatan bersamanya baru tiga bulan ini karena butuh surat izin dan lain-lainnya.
Selain Nagano, apakah ada klub Jepang lainnya yang berminat merekrut Rivan?
Sesudah deal, ada dari klub Timur Tengah, Mesir. Tapi karena sudah deal dengan yang di Jepang, ya sudah di Jepang saja.
Target untuk periode kedua main di Nagano apa, baik secara pribadi maupun klub?
Untuk tahun kedua, pastinya secara pribadi ingin lebih. Tapi, saya usahakan bisa sama dengan yang kemarin (musim lalu).
Sedangkan secara klub, berjalan saja. Kalau kitanya bagus, otomatis klubnya naik peringkatnya.
Dengan berangkat lebih awal, apa akan memberi keuntungan bagi Rivan?
Selisih dua minggu lebih cepat dari tahun kemarin. Bedanya, tahun lalu saya tidak bisa main di awal-awal musim lalu.
Bagaimana persaingan di Liga Jepang tahun ini, mengingat pemain-pemain asing yang bermain belum diketahui dan Yuji Nishinda pindah ke Italia?
Liga Jepang selalu ketat karena pemain-pemainnya selalu bagus dan hampir semuanya rata. Apalagi tim-tim besar, pemain-pemainnya komplet.
Advertisement
Selanjutnya
Untuk nomor jersey bagaimana, apakah tetap 10 atau berubah?
Saya sudah request, tapi tidak bisa, sama katanya. Awalnya datang 10, ya 10. Tapi tidak apa-apa, nggak pengaruh.
Saya mintanya nomor 12, tapi sudah tidak apa-apa. Saya kemarin dikenalnya nomor 10.
Selain Rivan, Nagano punya pemain asing lainnya?
Rencana kemarin ada, teman (pemain Indonesia) juga. Cuma ada kendala sehingga batal berangkat.
Masukan Rivan untuk pemain-pemain Indonesia lainnya yang ingin bermain di luar negeri?
Selagi ada kesempatan, gas saja. Kalau mau maju, tidak harus di Jepang, coba dulu lah. Kalau gaji, bonus kali ya. Intinya kalau mainnya bagus, bayarannya gede.
Berikutnya
Ada pesan khusus dari Rivan untuk pihak-pihak yang telah mendukung main di Jepang?
Alhamdulillah saya mendapat support dari Bhayangkara, khususnya manajer bola voli Bhayangkara Pak Budi Indra. Klub Samator juga support.
Jadi ada dua nih, volinya di Samator, sementara instasinya di Polri. Jadi harus izin semua dan keduanya mendukung.
Soalnya membawa nama Indonesia, bukan cuma pribadi atau klub. Karena yang bermain di sana (Jepang) baru saya saja. Jadi sebuah kebanggaan bagi saya.
Advertisement