Liputan6.com, Sikka - Sejumlah petani di Desa Done, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), memanen paksa sebagian besar tanaman jagung di kebunnya.
Hal ini akibat kurangnya pasokan air, pupuk, dan hama yang menyerang tanaman mereka sehingga produksi jagung menurun. Para petani memilih untuk memanen paksa hasil jagung yang kerdil bahkan dirusak hama, daripada tidak menghasilkan apa pun.
Baca Juga
Advertisement
Yohanes De Brito Bele, salah seorang petani yang berkebun di sekitar Bendungan Ijura, Desa Done, Kecamatan Magepanda, kepada awak media, Senin (20/9/2021) mengatakan, saat ini produksi jagung dari kebunnya menurun.
"Produksi jagung saat ini semakin berkurang, disebabkan kurangnya pasokan air dari Bendungan Ijura, dan kurangnya pupuk yang disediakan pemerintah," dia mengungkapkan.
Menurutnya, pasokan air di Bendungan Ijura sampai dengan saat ini semakin berkurang dan tidak berfungsi secara maksimal, karena di dalam areal bendungan tertimbun material batu dan pasir yang memenuhi bendungan sejak tahun kemarin.
"Di dalam bendungan tertimbun material batu dan pasir, dan bendungan tidak bisa menampung air. Air dari atas gunung langsung mengalir begitu saja dan tidak bisa tertampung di dalam bendungan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kondisi pertanian mereka saat ini bukan hanya terguncang akibat kekurangan air, tetapi tengah diserang hama tikus dan walangsangit.
Kepada pemerintah, Yohanes meminta agar bendungan tersebut bisa segera diperbaiki. Meski, hingga saat ini belum ada respon dari pemerintah.
"Dengan kondisi ini sangat berdampak pada produktivitas pertanian. Di mana sebelumnya, jagung bisa dipanen hingga 1 ton, namun saat ini, hasil panennya hanya 4 ratus hingga 5 ratus kilogram," dia mengeluhkan.
Ia berharap Bendungan Ijura segera dinormalisasi. Tidak hanya itu, distribusi pupuk dari pemerintah bisa dipercepat.
"Sampai dengan saat ini kami sangat kesulitan mendapatkan pupuk, dan untuk membeli pupuk sudah dibatasi. Tidak seperti tahun-tahun kemarin, kami masih bisa membelih pupuk dengan mudah," bebernya.
Untuk diketahui wilayah Kecamatan Magepanda merupakan salah satu daerah pertanian di Kabupaten Sikka. Meski demikian, wilayah ini masuk dalam wilayah berstatus waspada kekeringan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi cepat dari pemerintah, guna menjawab keluhan para petani.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.