6 Pernyataan Luhut soal Perkembangan Terkini Penanganan Covid-19 Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyebut, pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Sep 2021, 12:27 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Bandara Dhoho, Kediri, Senin (26/4/2021). (Foto: Kemenko Marves)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sejumlah perkembangan terkini penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya menurut Luhut pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali. Sebab kasus Covid-19 terus mengalami perbaikan.

"Hasil estimasi dari tim FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UI menunjukkan angka reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi, berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98," kata Luhut dalam konferensi pers perpanjangan PPKM, Senin 20 September 2021.

Kemudian, dia mengatakan, vaksinasi merupakan syarat utama untuk melakukan proses transisi dari pandemi menjadi endemi.

"Berkaca dari pengalaman negara lainnya, vaksinasi menjadi syarat perlu untuk proses transisi dari pandemi menjadi endemi," terang Luhut.

Berikut sederet pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait perkembangan terkini penanganan kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


1. Sebut Pandemi di Indonesia Terkendali

Luhut Binsar Pandjaitan adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali. Sebab kasus Covid-19 terus mengalami perbaikan.

"Hasil estimasi dari tim FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UI menunjukkan angka reproduksi efektif Indonesia untuk pertama kalinya selama pandemi, berada di bawah 1, yakni sebesar 0,98," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin 20 September 2021.

Lanjut dia, berdasarkan angka tersebut setiap satu kasus Covid-19 secara rata-rata akan menularkan ke 0.98 orang, atau adanya penurunan jumlah kasus.

"Angka ini juga dapat diartikan pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali," ucap Luhut.

 


2. Positivity Rate Covid-19 Indonesia di Bawah 2 Persen

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan, positivity rate Covid-19 di Indonesia saat ini berada di bawah 2 persen. Menurut dia, angka ini di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam pelaksanaan PPKM, meski jumlah kasus sudah turun signifikan, tetapi jumlah testing terus mengalami peningkatan sehingga positivity rate mampu diturunkan hingga di Bawah Standar WHO sebesar 5 persen," ucap dia.

"Saat ini angka positivity rate Indonesia berada di bawah 2 persen," sambungnya.

Dia menyebut hal ini mengindikasikan bahwa penanganan pandemi di Indonesia sudah berjalan baik dan sesuai acuan.

 


3. Tracing Terus Meningkat

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan Konferensi Pers Perkembangan PPKM pada Senin (20/9/2021).

Selain positivity rate yang membaik, Luhut menuturkan jumlah pelacakan (tracing) pasien Covid-19 juga terus meningkat setiap harinya.

"Saat ini proporsi kabupaten kota di Jawa Bali dengan tingkat tracing di bawah 5 hanya sebesar 36 persen dari total," katanya.

Luhut menekankan bahwa testing, tracing, dan isolasi terpusat sangat penting untuk mengidentifikasi secara dini potensi penyebaran kasus Covid-19. Disamping itu, akan diperluas pemakaian aplikasi Peduli Lindungi di berbagai sektor publik.

"Sebagaimana disampaikan Menkes bagaimana aplikasi Peduli Lindungi sekarang semakin disempurnakan sehingga kita bisa mendeteksi dengan cepat jika terjadi penyebaran kasus-kasus seperti ini lagi," tutur Luhut.

 


4. Vaksinasi Jadi Syarat Transisi Pandemi Jadi Endemi Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Bandara Dhoho, Kediri, Senin (26/4/2021). (Foto: Kemenko Marves)

Luhut mengatakan vaksinasi merupakan syarat utama untuk melakukan proses transisi dari pandemi menjadi endemi.

"Berkaca dari pengalaman negara lainnya, vaksinasi menjadi syarat perlu untuk proses transisi dari pandemi menjadi endemi," kata dia.

Menurut Luhut, pencapaian target cakupan vaksinasi yang disebutkan diatas sangat penting mengingat vaksin sudah terbukti melindungi kita dari sakit parah yang membutuhkan perawatan Rumah Sakit atau kematian terutama untuk para lansia.

"Namun kinerja beberapa Kabupaten dan Kota masih perlu dikejar untuk mencapai target 70 persen Dosis 1 dan terutama 60 persen dosis 1 Lansia. Kami akan bekerja dengan keras untuk mencapai target tersebut," terang dia.

Lebih lanjut, Menko Luhut menyampaikan berdasarkan salah satu studi di scientific report berjudul “Multiwave Pandemic Dynamics Explained: How to Tame The Next Wave of Infectious Diseases”, kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus pada masa strolling (ketika kasus sedang rendah).

Dalam studi tersebut, jumlah kasus disarankan ditahan pada tingkat 10 kasus per juta penduduk per hari atau dalam kasus Indonesia di sekitar 2700 atau 3000an kasus.

"Saya yakin kita bisa mengendalikan kasus pada angka tersebut dan kuncinya adalah 3T, 3M, serta Penggunaan Peduli Lindungi," imbuhnya.

 


5. Kebijakan Baru Perkantoran Non-Esensial dan Pusat Perbelanjaan

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Kemudian, Luhut menyatakan ada kebijakan baru terkait perkantoran non esensial saat perpanjangan PPKM hingga 4 Oktober 2021.

"Perkantoran non-esensial di kabupaten kota level 3 dapat melakukan 25 persen WFO bagi pegawai yang sudah divaksin dan harus sudah memakai QR PeduliLindungi," kata Luhut.

Selain itu, Luhut juga menyatakan akan dilakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan untuk anak-anak di bawah 12 tahun. Kata dia, hal terpenting yakni adanya pengawasan dan pendampingan orangtua.

"Akan dilakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan bagi anak-anak di bawah usia kurang dari 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orangtua yang akan diterapkan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, DIY dan Surabaya," ucap dia.

 


6. Tetap Waspadai Varian Baru Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi beberapa Sentra Vaksinasi dan Pusat Isolasi Terpadu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 Agustus 2021.

Terakhir, Luhut menyampaikan bahwa pemerintah tak ingin kembali kecolongan masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia. Hal ini mengingat varian delta yang masuk Indonesia berasal dari luar negeri.

"Kita juga tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan Lambda, masuk ke Indonesia," terang dia.

Untuk itu, kata dia, pemerintah akan membatasi pintu masuk perjalanan internasional ke Indonesia sebagai upaya mencegah varian baru Covid-19 masuk.

Selain itu, proses karantina bagi warga negara asing maupun Indonesia yang datang dari luar negeri akan diperketat.

Luhut menyampaikan pintu masuk udara hanya akan dibuka di Jakarta dan Manado. Sementara itu, pintu masuk untuk jalur laut hanya dibuka di Batam dan Tanjung Pinang.

"Dan untuk jalur darat hanya dapat dibuka di Aruk, Entikong, Nunukan, dan Motaain," jelas Luhut.


5 Alur Verifikasi bila WNI dan WNA Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri

Infografis 5 Alur Verifikasi bila WNI dan WNA Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya