Liputan6.com, Jakarta - Metromini yang dulu hilir mudik mengejar setoran kini harus dipensiunkan karena tak lagi layak jalan. Namun, situasi itu mendatangkan ide bagi Jimmy Silaen untuk membuka kedai kopi memanfaatkan Metromini bekas.
Jimmy memarkirkan kendaraan yang khas dengan warna oranye-biru itu di kawasan Jatiwarna, Bekasi. Para penikmat kopi bisa menikmatinya sambil mengenang masa-masa menumpang Metromini yang kerap disesaki penumpang.
"Orang biasanya coffee shop, ini kita coffee bus," ujar Jimmy, pemilik kafe MetroKini kepada Liputan6.com, Senin, 20 September 2021.
Baca Juga
Advertisement
MetroKini dibuka sejak Maret 2021. Jimmy ingin kedai kopinya sekaligus menjadi wadah bagi para seniman untuk tetap berkarya. Meski begitu, ia tetap membuka tempatnya untuk beragam kalangan dan usia.
"Misalnya saya ingin bikin puisi di atas metro bisa nggak? Ya silakan. Saya tunggu respon-respon kayak gitu sebenarnya. Nggak yang hal-hal biasa, justru saya akan welcome ke hal-hal yang out of the box sesuai dengan konsep MetroKini," ujar pria lulusan IKJ tersebut.
"Jadi klop gitu, kita out of the box, monggo yang out of the box (menggunakan MetroKini)," tambahnya.
Jimmy menuturkan awalnya, hendak membuka kedai kopi sekaligus tempat pangkas rambut. Ia menyebutnya sebagai Coffee and Barber Bus. Moda transportasi di Ibu Kota ingin dimanfaatkannya sebagai properti kedai, tidak semata Metromini.
"Semua hal yang berkaitan dengan transportasi jakarta, ada bajajnya, ada becaknya, yang legend-nya di satu tempat gitu," ungkap Jimmy.
Namun, ia baru berhasil mendirikan satu unit bus untuk operasional kafe. Setiap satu atau dua bulan sekali, tata letak kafe pun akan diubah untuk menciptakan suasana yang berbeda setiap kali pengunjung datang ke MetroKini.
Nama Menu Unik
Tak hanya dekorasi tempat saja, nama menu makanan dan minuman di MetroKini juga mengandung unsur MetroMini. Misalnya, S.75 Kasus, yang menjadi minuman kopi andalan di tempat itu. S.75 merupakan salah satu trayek MetroMini dengan rute Blok M-Pasar Minggu, sedangkan Kasus adalah nama campuran kopi Gayo dan Pagaralam.
Harga menu di kafe ini relatif terjangkau. Para pengunjung dapat menikmati minuman berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu. Untuk harga makanan berkisar antara Rp 13 ribu sampai Rp 20 ribu.
"Murah meriah, dengan ongkos Rp50 ribu, udah makan berat, sudah dapat snack, sudah dapat kopi, sudah dapat minum. Kopi Kasus kita aja cuman Rp16 ribu," ujar Jimmy.
Advertisement
Belum Tersertifikasi CHSE
Jimmy mengakui bahwa MetroKini belum tersertifikasi CHSE yang direkomendasikan oleh Kemenparekraf sebagai jaminan penerapan protokol kesehatan dan keberlanjutan yang ketat dan disiplin. Alasannya, ia masih fokus mengembangkan fasilitas kafe.
Namun, ia mengklaim protokol kesehatan diterapkan di sini, baik kepada karyawan maupun pelanggan. Penggunaan masker dan menjaga jarak terus menerus diingatkan kepada pelanggan. Kafe juga akan didesinfeksi setiap sebelum kafe dibuka maupun setelah jam operasional berakhir.
MetroKini yang terletak di Jl. Arteri Tol Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat ini, beroperasi setiap Selasa--Minggu, pukul 15.00--22.00 WIB. Untuk pengelolaan limbah, MetroKini hanya mengandalkan jasa angkut sampah yang beroperasi di daerah setempat dan diambil setiap malam. Tidak ada penjelasan soal bagaimana pemilahan atau pendaurulangan sampah. (Gabriella Ajeng Larasati)
Kalo ga sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.
Titik Lengah Makan Bersama
Advertisement