Liputan6.com, Jakarta - Selama masa pandemi ini, cukup banyak penjual makanan yang viral di media sosial karena beragam kisah unik maupun cerita menarik lainnya. Yang terbaru adalah sosok remaja penjual satai lilit di Bali.
Tak hanya viral karena parasnya yang cantik, dia tak gengsi membantu orangtuanya berjualan makanan. Pemilik nama Ni Komang Sintya Puspitasari ini membantu orangtuanya berjualan satai di sela-sela kesibukannya sekolah online.
Gadis yang murah senyum ini pun menjadi viral setelah kisahnya dibagikan oleh seorang Food Vlogger pemilik kanal Makan Jaen di Youtube. Dalam video yang diunggah pada 13 September 2021, warung satai lilit itu berlokasi di Pasar Swadaya Kuwum Sari, tepatnya di Jalan Raya Semer, Kerobokan Kelod, Badung Bali.
Baca Juga
Advertisement
Warung itu hanya terdiri dari dari payung besar, meja dan gerobak untuk menjajakan satai lilitnya. Pembeli mereka lebih banyak membeli untuk dibawa pulang.
Gadis yang akrab disapa Sintya itu menceritakan bahwa ia dan keluarganya baru sekitar satu bulan berjualan satai lilit di Pasar Swadaya Kuwum Sari. Sebelumnya, ayahnya yang berasal dari Karangasem pernah bekerja di sebuah percetakan. Ayahnya kemudian memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan berjualan satai.
Ia pun dibantu anak-anaknya selama berjualan, termasuk Sintya. "Saya bantu-bantu oangtua mumpung sekolah masih online. Ini baru jualan juga, mudah-mudahan bisa ramai terus. Kakak saya biasanya juga ikut bantu-bantu tapi sekarang udah nggak lagi karena udah kerja," ucap Sintya.
Gadis berusia 17 tahun ini tampak cekatan saat melayani pembeli. Ia memulainya dengan memotong ketupat, menyiapkan satai, sampai menghidangkan ke pembeli.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Enak dan Halal
Warung sate lilit tersebut buka mula dari pukul 04.00 hingga 09.00 WITA, tapi terkadang sudah habis sebelum pukul 9 pagi. Sintya juga ikut membantu sejak pukul 4 pagi.
Setiap hari, warung satai lilit itu bisa menghabiskan 100 tusuk sate. Selain sate lilit, di sana juga tersedia satai ikan tuna. "Satu porsi sate di sini harganya Pp 10 ribu dengan isian enam tusuk sate dan ketupat. Rasanya enak, satenya gemuk-gemuk dan empuk dan halal juga, Harum rempahnya juga terasa banget," terang pemilik akun.
Menurutnya, porsinya juga mengenyangkan. Rasa satai lilitnya lebih dominan dagingnya. Video penjual satau lilit di Bali itu mendapatkan banyak komentar warganet. Tak sedikit juga yang salut dengan Sintya, bahkan menyebutnya sebagai menantu idaman.
"Wih kayaknya enak banget ini satenya . Gede gede banget untuk seharga 10 ribuan .next wajib coba," komentar seorang warganet. "Menantu idaman nih 😁 tetap semangat membatu orang tua berjualan ya, semoga dagangannya ramai pembeli & lancar selalu 🙏," komentar warganet lainnya.
Advertisement
Tusukan Satai
Satai lilit merupakan salah satu kuliner yang kerap dicari saat tengah berwisata ke Bali. Satai lilit punya banyak keistimewaan yang membedakan dengan satai lainnya.
Jika umumnya satai memakai tusukan dari bambu, berbeda dengan satai lilit. Satai lilit menggunakan tusukan dari batang serai, sehingga menambah sedap aromanya.
Satai ini diberi nama 'sate lilit' karena dibuat dengan cara melilitkan bahan baku pada batang serai tersebut. Cara pembuatan satai lilit pun cukup mudah. Anda pun dapat mencoba membuatnya di rumah.
Satai ini umumnya terbuat dari ikan laut berukuran besar, seperti tuna. Tapi bisa juga menggunakan daging lain seperti sapi dan ayam.
Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 - 4
Advertisement