Liputan6.com, Kendari - Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur yang terjaring OTT KPK, Selasa (21/9/2021), merupakan wakil bupati periode 2021-2026 yang menggantikan Syamsul Bahri Majid. Syamsul Bahri Majid diketahui meninggal usai bermain sepak bola di Lapangan Latamoro, Kolaka Timur, 19 Maret 2021.
Andi Merya Nur kemudian dilantik pada 14 Juni 2021. Sebelumnya, dia menjabat Plt Bupati Kolaka Timur. Dia dilantik Gubernur Sultra, Ali Mazi di rumah jabatan gubernur.
Baca Juga
Advertisement
Diketahui, mantan Bupati Kolaka Timur Syamsul Bahri Madjid terkena serangan jantung, Jumat (19/3/2021). Dia baru menjabat 21 hari sejak dilantik pada 26 Februari 2020.
Kronologi kejadian, usai babak pertama pertandingan sepakbola, Bupati Kolaka Timur sempat turun minum di pinggir lapangan. Saat itu, Syamsul Bahri Madjid sempat meminum sebotol air mineral, lalu kemudian tak sadarkan diri. Dia kemudian dilarikan ke Puskesmas Tirawuta.
Namun, karena peralatan kurang memadai, Bupati Kolaka Timur dibawa menggunakan ambulans ke RSUD Konawe. Di sana, pihak rumah sakit menyatakan dia meninggal dunia.
Diketahui, Bupati Kolaka Timur Andi Merya ditangkap KPK usai operasi tangkap tangan di Rumah Jabatan Desa Mata Bondu dan Desa Orawu Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. Saat ini, Bupati Kolaka Timur diperiksa KPK di Polda Sultra dengan pengawalan polisi sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
KPK OTT Bupati Kolaka Timur
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Kolaka Timur Andy Merya Nur dan Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur Ansarulah, Selasa (21/9/2021). Mereka diamankan sekitar pukul 08.00 Wita.
Informasi yang diterima, Bupati Kolaka Timur diamankan di rumah jabatan. Sedangkan Kepala BPBD diamankan diluar rumah jabatan. Ada pula lokasi KPK melakukan penangkapan di sebuah rumah kost di wilayah Kecamatan Rate-rate.
Terkait informasi ini, Kasubbid PID Polda Sulawesi Tenggara, Kompol Dolfi Kumaseh menyatakan, saat ini Bupati dan 5 orang lainnya ada di Polda Sultra. Mereka ditangkap setelah KPK melakukan pengembangan secara maraton di wilayah Kolaka Timur.
"Informasinya iya, sementara diperiksa di lantai 2 Dit Reskrimsus Polda Sulawesi Tenggara," ujar Dolfi Kumaseh, Rabu )22/9/2021).
Menurut Dolfi, selain Bupati, juga ada 5 orang yang ikut diamankan. Dia menyatakan, keenamnya aka diterbangkan ke Jakarta begitu pemeriksaan selesai dilakukan.
"6 Orang ya, ada bupati dan 5 orang lain," tambah Dolfi.
Diketahui, tim KPK usai menangkap Bupati Kolaka Timur dan sejumlah orang lainnya, langsung membawa mereka ke Polda Sulawesi Tenggara. Saat ini, pemeriksaan dilakukan di ruangan tertutup.
Advertisement