Liputan6.com, Jakarta - Di tengah sentimen tapering dan krisis Evergrande, pelaku pasar dinilai masih mengamati seberapa besar dampak dari kedua isu tersebut.
Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso mengatakan, isu-isu tersebut dinilai menjadi biang meningkatnya volatilitas di pasar keuangan.
Advertisement
"Kami melihat bahwa sebetulnya saat ini semua pelaku pasar berusaha mencerna kira-kira ini Evergrande ini sebetulnya dampaknya akan seberapa besar," kata dia dalam konferensi pers peluncuran BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD, Rabu (22/9/2021).
Sebagai contoh, Priyo mengatakan isu tapering sempat menimbulkan pergolakan di pasar. Namun, karena suku bunga bank sentral tidak mengalami perubahan, pasar keuangan menjadi lebih stabil.
"Kami percaya, dalam periode ini pasti market akan bergerak lebih fluktuatif. Tapi kami melihat ada upaya dari pemerintah China sendiri untuk menanggulangi masalah di Evergrande. Dan dalam beberapa hari semua investor akan berusaha mencerna apa perkembangan yang akan terjadi. Dan selama periode itu akan terjadi fluktuasi," ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peluang Investasi
Di sisi lain, Priyo mengatakan kondisi ini menjadi peluang yang bagus untuk memulai investasi. Keadaan pasar yang naik turun secara cepat dan signifikan, dinilai akan memberi kesempatan untuk mengakumulasi investasi.
"Periode fluktuasi bisa menjadi kesempatan untuk investor untuk mulai melakukan investasi. Karena biasanya pada saat fluktuasi itu terjadi pergerakan naik turun yang bisa memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan akumulasi investasi,” pungkasnya.
Advertisement