Liputan6.com, Jakarta - Pelecehan seksual terjadi di banyak negara, termasuk di Malaysia. Lebih dari 57 persen perempuan Malaysia mengalami pelecehan seksual secara teratur saat berjalan di jalanan.
Hal tersebut terungkap berdasarkan survei yang dilakukan oleh Center fo Governance and Political Studies (Cent-GPS). Lembaga tersebut bekerja sama dengan All Women's Action Society (Awam), dilansir The Star, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 22 persen responden mengatakan bahwa mereka paling sering dilecehkan secara verbal saat berjalan di jalanan. Dalam utas Twitter, Cent-GPS membagikan beberapa hasil awal survei yang dilakukan antara 24 Agustus--15 September 2021 dengan 1.056 wanita berusia 18 hingga 30 tahun di negara tersebut sebagai partisipan.
Hasil penelitian juga menyatakan bahwa 68 persen responden mengatakan mereka tidak merasa aman mengemudi sendirian di malam hari. Sedangkan, 44 persen lainnya mengatakan bahwa mereka punya pengalaman dengan guru yang membuat lelucon berbau seksual.
Studi tersebut juga menemukan bahwa karena khawatir dilecehkan secara seksual, 71 persen harus mengubah rute perjalanan. Hasil tersebut pengetahuan umum bagi banyak perempuan Malaysia.
Namun, lain halnya dengan pria yang tidak pernah berhubungan dengan rasa takut saat menonton film sendirian atau harus mengemudi sendirian di malam hari. "Bahkan di satu negara, kita hidup di dua dunia yang terpisah," kata Cent-GPS dalam sebuah unggahan Twitter, Selasa, 21 September 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirawat Dokter Pria
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa separuh perempuan di Malaysia tidak merasa aman sendirian di bioskop. Sebanyak 37 persen perempuan Malaysia merasa tidak aman saat dirawat oleh dokter pria, dilansir dari The Rakyat Post.
Sementara itu, 10 persen wanita mengalami pelecehan seksual di lift. Tak hanya itu, sebanyak 18 persen perempuan juga mengaku menjadi korban sentuhan yang tidak diinginkan atau provokasi seksual dari anggota keluarga.
"Wanita Malaysia bahkan tidak bisa bepergian ke tempat kerja atau sekolah dengan tenang. Dan bahkan saat mereka sampai di sekolah, ada kemungkinan besar mereka harus mendengarkan guru mereka membuat lelucon yang provokatif secara seksual," tambahnya.
Advertisement
Menerima Begitu Saja
Perempuan juga tampaknya juga merasa tidak lebih aman saat online. Sebanyak 41 persen telah menerima pesan seksual yang tidak diinginkan di platform media sosial setidaknya sekali.
Dalam laporan awal lengkap dari survei yang diunggah ke situs web-nya, lembaga tersebut juga mengatakan bahwa publik menerima begitu saja jenis kesulitan yang dihadapi setengah dari penduduk Malaysia setiap hari. "Bagi banyak (laki-laki), tidak dapat dipahami bahwa seorang wanita harus mengubah rutinitas harian atau rute kerja mereka karena takut dilecehkan secara seksual," katanya.
Ia berharap survei pendahuluan ini akan membuka mata banyak orang Malaysia. Komentar online menunjukkan bahwa sebagian besar pria Malaysia sangat setuju dengan ini dan meminta satu sama lain untuk lebih berempati dan mencoba membuat perempuan di Malaysia merasa lebih aman.
INFOGRAFIS: 6 Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual
Advertisement