Kementerian PPPA Gandeng Dunia Usaha Bantu Anak Terdampak Covid-19

Kementerian PPPA terus berkomitmen memastikan setiap anak yang menjadi yatim, piatu, yatim piatu terdampak pandemi Covid-19

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2021, 17:50 WIB
Menteri PPPA Bintang Puspayoga. Foto KemenPPPA.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (Kementerian PPPA) terus berkomitmen memastikan setiap anak yang menjadi yatim, piatu, yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 terdata dan terpenuhi hak-haknya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa secara kolaboratif merangkul para mitra kerja termasuk kelompok dunia usaha untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dialami oleh kelompok perempuan dan anak.

“Dari data Rapidpro (September 2021) yang terdata secara nasional, angka anak yatim, piatu, yatim piatu karena pandemi Covid-19 itu tembus 20.887 anak. Mudah-mudahan kita harapkan sudah berhenti, tidak ada tambahan lagi. Khusus di Provinsi Bali ada sebanyak 265 anak, namun bantuan yang kami berikan adalah 234. Ini adalah hasil verifikasi, (jumlah) yang membutuhkan bantuan,” ujar Menteri Bintang, Rabu (22/9/2021).

Sementara itu, Direktur PT Indo Non Woven (INW) Sianni Sukardi menjelaskan, bahwa fakta diatas menjadi alasan utama PT Indo Non Woven untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan kemanusiaan yang digagas Kementerian PPPA untuk dapat memberikan bantuan spesifik kepada anak-anak terdampak.

Dirinya juga mengapresiasi kolaborasi dari mitra usaha utama yakni PT Gajah Tunggal Tbk, melalui Kura Kura Bali dan Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PPPA, khususnya kepada Ibu Bintang Puspayoga, dan Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat yang telah membuka ruang kolaborasi untuk pelaku usaha dalam upaya kemanusiaan ini. Harapannya, semakin banyak pemangku kepentingan yang dapat berkolaborasi dalam pemulihan dampak pandemi covid-19 terutama kepada puluhan anak dan perempuan pada tanggal 20 September 2021 bantuan untuk Bangli, Buleleng dan Badung sudah selesai diserah terimakan,” jelas Sianni.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sinergi

Waspadai gelombang ketiga Covid-19. (pexels/edward jenner).

Sejalan dengan pernyataan diatas, Menteri Bintang menekankan kolaborasi dan sinergi juga sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan intervensi terhadap upaya pemenuhan hak perempuan dan anak.

Menteri Bintang juga menegaskan akan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk dapat memberikan solusi berkelanjutan atas permasalahan yang dihadapi kelompok anak dan perempuan.

“Bantuan yang kita lakukan hari ini itu pasti akan masih jauh dari pada cukup, mudah-mudahan ini menjadi perhatian kita bersama, bahwa hari ini adalah langkah awal untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang kurang beruntung, tapi saya yakin dan optimis ke depan akan menjadi anak-anak yang beruntung dengan semangat yang harus dibangun,” tambah Menteri Bintang.

Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat, Indra Gunawan dalam arahannya secara terbatas menyatakan dorongan semangat gotong royong kepada seluruh mitra, karena masih banyak tugas yang menanti khususnya dalam upaya melindungi dan mengayomi kelompok anak-anak dan perempuan yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Kepada seluruh mitra yang telah bergabung, saya mewakili Kementerian PPPA menyampaikan apresiasi yang tulus, dan berharap adanya keberlanjutan kemitraan yang dapat memberikan dampak jangka panjang khususnya dalam upaya bersama bangkit dari dampak pandemi. Tidak ada kecil ataupun besar, karya nyata kita adalah bentuk harapan atas semua tantangan yang kita hadapi saat ini”, tutup Indra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya