Bundesliga Diminta Lakukan Perubahan untuk Akhiri Dominasi Bayern Munchen

Mantan CEO Bayer Leverkusen menilai Bundesliga perlu melakukan perubahan guna mengakhiri dominasi Bayern Munchen di Jerman serta mencegah fans merasa bosan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2021, 18:00 WIB
Eks pelatih kepala Bayern Munchen Hans-Dieter Flick ketika mengangkat trofi juara Bundesliga usai mengalahkan Wolfsburg di Wolfsburg, Jerman, 27 Juni 2020. (Photo by KAI PFAFFENBACH/POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bayern Munchen menjadi klub yang mendominasi Bundesliga dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan mantan CEO klub rival meminta Bundesliga melakukan perubahan format guna membuat kompetisi tersebut lebih menarik.

FC Hollywood merupakan juara di Jerman selama sembilan tahun terakhir. Skuad Julian Nagelsmann diyakini bakal kembali mengangkat trofi musim ini setelah meraih kemenangan 7–0 atas Bochum di laga Bundesliga pada akhir pekan lalu.

Dominasi Bayern Munchen jelas berpotensi membuat para penggemar Liga Jerman menjadi bosan. Mantan CEO Bayer Leverkusen Wolfgang Holzhauser menyebut salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah situasi adalah dengan memperkenalkan play-off.

“Saya lebih suka menyebutnya sebagai babak knockout. Empat tim teratas dalam klasemen akan menjalani semifinal melawan satu sama lain pasca musim Bundesliga reguler berakhir,” ujar Holzhauser dalam wawancara bersama Spox seperti dilansir dari SportBible.

“(Klub di posisi) pertama melawan posisi keempat, (klub di posisi) kedua melawan yang ketiga. Masing-masing pemenang kemudian bertanding di babak final, sementara yang kalah memperebutkan tempat ketiga atau keempat,” sambungnya.


Menjadi Sorotan

Gelandang Bayern Munchen, Leon Goretzka (tengah) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Borrusia Dortmund pada pertandingan lanjutan Bundesliga Jerman di Allianz Arena di Munich, Minggu (7/3/2021). Munchen menang atas Dortmund 4-2. (Guenter Schiffmann/Pool via AP)

Menurut Holzhauser, format demikian akan menjadi sorotan mutlak di kalangan penggemar. Hal ini juga dipercaya akan mencegah timbulnya rasa bosan pada penggemar akibat dominasi Bayern di Jerman.

Kemenangan terakhir Bayern telah membuat klub besutan Nagelsmann ini melesat ke puncak klasemen. Para penggemar lantas berseru agar Bayern segera diberi gelar. Akan tetapi, Holzhauser menganggap hal ini tak boleh dibiarkan.

“Tak bisa ada di benak para penggemar bahwa juara sudah ditentukan pada Oktober. Anda tidak bisa menyelesaikan masalah (ini) secara finansial, tetapi Anda dapat melakukannya dengan cara yang sporty dan itu akan tetap memiliki keuntungan finansial” tutur Holzhauser.


Masih Mungkin Didominasi

Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, mengangkat trofi juara Bundesliga usai melawan Wolfsburg di Volkswagen Arena, Sabtu (27/6/2020). Kemenangan itu membuat Bayern kokoh di puncak klasemen sekaligus mengunci gelar juara Bundesliga. (AP/Kai Pfaffenbach)

Meski play-off masih sangat mungkin didominasi oleh Bayern Munchen, format ini setidaknya memberi kesempatan bagi klub pesaing mereka untuk menghentikan Die Roten dalam satu pertandingan, baik semifinal ataupun final.

Dikutip dari SportBible, play-off­ dalam penentuan gelar memang kurang populer di liga-liga Eropa. Akan tetapi hal ini telah digunakan di MLS. Olahraga lain di Eropa juga kabarnya telah menerapkan format tersebut.


Membantu Tim Secara Finansial

Holzhauser, yang menjabat di Leverkusen pada 2004–2014, mengeklaim perubahan format dapat membantu seluruh tim secara finansial, termasuk tim di luar empat besar.

"Ini akan menghasilkan peluang pemasaran lebih besar, sehingga hasilnya dapat didistribusikan ke tim yang tidak ambil bagian dalam pertandingan sistem gugur ini,” ungkapnya.

 

Penulis: Melinda Indrasari

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya